Momen Hayam Wuruk dan Gajah Mada Berwisata Bersama di Pantai Usai Perang Bubat

  • 14 Juni 2022 09:46:34
  • Views: 6

JAKARTA - Hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada di Kerajaan Majapahit sempat merenggang usai Perang Bubat. Namun pasca Perang Bubat itu, Hayam Wuruk dikisahkan kembali menugaskan sang Mahapatih Gajah Mada untuk mengikutinya blusukan.

Memang sang Raja Majapahit Hayam Wuruk kerap kali melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah kekuasaannya. Sang raja kerap kali blusukan melihat kondisi rakyatnya, sambil mendengar aspirasi di tingkat bawah.

Suatu ketika pasca Perang Bubat, konon Hayam Wuruk menyempatkan diri untuk berkunjung ke wilayah timur ibu kota Majapahit. Daerah yang dituju sang raja adalah wilayah Lamajang yang kerap kali dilanda peperangan dan ketidakstabilan keamanan serta politik. Konon kunjungan ketiga dilakukan sang raja Majapahit pasca Perang Bubat.

Konon saat kunjungan ini Gajah Mada yang sempat diistirahatkan pasca kesalahannya di Perang Bubat, turut mendampingi Hayam Wuruk dan rombongan kerajaan. Mansur Hidayat pada penjelasannya di buku Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru, kunjungan terjadi pad 1359 Masehi ke wilayah bekas Kerajaan Lamajang Tigang Juru.

Baca juga: Kala Hayam Wuruk Jatuh Cinta dengan Perempuan Cantik Anak Raja Sunda

Selain dua pejabat utama yakni Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kunjungan ke Lamajang ini juga diikuti para menteri, tanda, pendeta, pujangga, abdi istana, dan dikawal ribuan pasukan. Rombongan besar ini melakukan kunjungan diplomasi yang sangat penting, karena merupakan wilayah yang kerap terjadi pergolakan.

Baca juga: Usai Perang Bubat Hayam Wuruk Nikahi Wanita Cantik dari Wengker

Pada kunjungannya ini rombongan Kerajaan Majapahit memakan waktu tiga bulan dengan menelusuri wilayah timur ibu kota Majapahit. Rombongan lantas bergerak menuju Malang dan Pasuruan, yang merupakan wilayah inti Kerajaan Majapahit.

Berturut-turut rombongan lantas melintasi Pawijungan yang diperkirakan di daerah Bantaran (Probolinggo selatan), yang kemudian menuruni Pesawahan (daerah Sawaran) dengan melintasi sawah dan kemudian menuju Jaladipa, Talapika, dan Padali, yang saat ini bisa diidentifikasi menjadi daerah Ranu Bedali (Ranuyoso dan Klakah sekarang).

Kemudian melintasi Arnon (Biting / Kutorenon) yang merupakan ibu kota langsung menuju Panggulan (diperkirakan Panjunan atau Sukodono sekarang), hingga menuju Tepasena (diperkirakan Purwosono sekarang), dan menuju ke arah Kota Rembang, yang diperkirakan daerah Candipuro, dimana ini merupakan kompleks bekas ibu kota Lamajang di masa lebih kuno.

Rombongan Kerajaan Majapahit ini lantas meneruskan perjalanannya sambil blusukan ke rakyatnya. Rombongan pada akhirnya sampai di Dampar, yang terdapat di pinggir pantai, di sinilah rombongan beristirahat cukup lama dengan santai sambil menikmati pemandangan indahnya pesisir pantai.

Dari Dampar ini rombongan berjalan ke arah Timur menuju Patunjungan (Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun) dan di Kasogatan Bajraka, yang termasuk wilayah Taladwaja dimana banyak penghuninya mengungsi akibat seringnya terjadi peperangan. Para warga ini memilih mengungsi, untuk menghindari kehadiran rombongan besar karena peperangan antara Majapahit dan Lamajang belum reda setelah berlangsung 43 tahun lamanya.

Baca juga: Pecahnya Hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada Imbas Perang Bubat


https://nasional.okezone.com/read/2022/06/14/337/2611075/momen-hayam-wuruk-dan-gajah-mada-berwisata-bersama-di-pantai-usai-perang-bubat?page=1

Sumber: https://nasional.okezone.com/read/2022/06/14/337/2611075/momen-hayam-wuruk-dan-gajah-mada-berwisata-bersama-di-pantai-usai-perang-bubat?page=1
Tokoh



Graph

Extracted

persons Mansur,
places DKI Jakarta, JAWA TENGAH, JAWA TIMUR,
cities Malang, Pasuruan, Probolinggo, Rembang,
animals Gajah,