5 Fakta Khilafatul Muslimin, Punya Nomor Induk Warga Pengganti KTP

  • 14 Juni 2022 08:29:50
  • Views: 9

Jakarta, IDN Times - Organisasi Masyarakat (Ormas) Khilafatul Muslimin akhir-akhir ini tenar setelah Polda Metro Jaya menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja di Bandar Lampung pada Selasa (7/6/2022). Pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin itu diciduk setelah konvoi kendaraan bermotor di Cawang, Jakarta Timur pada 29 Mei 2022 lalu.

Selain Abdul Qadir Baraja, polisi juga menangkap tiga pimpinan Khilafatul Muslimin Berebes, Jawa Tengah. Mereka adalah Ghazali Ipnu Taman, Dasmas bin Surjan, dan Adha Sikumbang.

Penangkapan ketiganya dilakukan setelah konvoi Khilafatul Muslimin di jalan Desa Keboledan, Wanasari, Brebes pada Minggu, 29 Januari 2022.

Setelah empat tersangka itu ditangkap, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya kembali menciduk empat petinggi Khilafatul Muslimin. Penangkapan dilakukan di Lampung, Medan dan Bekasi, pada Sabtu (11/6/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, mengatakan keempat tersangka ini memiliki peran penting di Khilafatul Muslimin, mereka adalah AA, IN, F, SW dan AS.

AA ditangkap di Lampung dan berperan sebagai Sekretaris Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi. Sedangkan IN, juga ditangkap di Lampung berperan menyebarkan doktrin melalui sistem pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Khilafatul Muslimin.

Ketiga, F ditangkap di Kota Medan sebagai penanggung jawab dan pengumpul dana dari Khilafatul Muslimin. Kemudian SW ditangkap di kota Bekasi yang berperan pengurus dan juga pendiri bersama pimpinan petinggi mereka.

Terakhir, AS ditangkap di Mojokerto, Jawa Timur pada Senin (13/6/2022) dini hari. Tersangka berperan melakukan doktrinisasi paham Khilafatul Muslimin.

Berikut lima fakta Khilafatul Muslimin yang IDN Times rangkum.

1. Memiliki data induk pengikut Khalifatul Muslimin se-Indonesia

5Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya penuhi panggilan Ditreskrimum Polda Jatim. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Polda Metro menemukan data induk para pengikut Khalifatul Muslimin se-Indonesia saat penggeledahan kantor pusat Khilafatul Muslimin di Lampung, Sabtu (11/6/2022).

Zulpan mengatakan, penggeledahan itu dilakukan setelah menangkap dua tersangka berinisial AA dan IN.

Kami temukan di situ data induk warga Khilafatul Muslimin se-Indonesia yang sampai sore ini berjumlah puluhan ribu, ujar Zulpan.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Doktrin Khilafatul Muslimin ke 30 Sekolah

2. Memiliki nomor induk warga pengganti KTP

5Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya penuhi panggilan Ditreskrimum Polda Jatim. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Selain memiliki data induk pengikutnya, Zulpan menjelaskan, anggota Khilafatul Muslimin juga memiliki nomor induk warga (NIW) pengganti kartu tanda penduduk (KTP) yang diterbitkan Pemerintah Indonesia.

Ada temuan menarik, mereka juga sudah nembuat nomor induk warga atau NIW Khilafatul Muslimin untuk menggantikan E-KTP yang diterbitkan Pemerintah Indonesia, ujar Zulpan.

3. Simpan uang tunai Rp2,3 miliar di brankas besi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5Penggeledahan Kantor Khilafatul Muslimin di Surabaya. dok. Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa uang Rp2,3 miliar saat penggeledahan di kantor pusat Khilafatul Muslimin di Lampung. Selain itu, terdapat buku tabungan rekening penampung dana.

Ditemukan beberapa barang bukti di antaranya kami temukan brankas besi sebanyak empat unit yang berisi uang tunai, lebih dari Rp2,3 miliar, ujar Zulpan.

4. Mendoktrin 30 sekolah untuk mengganti ideologi Pancasila

5Kantor Khalifatul Muslimin di Kota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Zulpan mengatakan, setidaknya ada 30 sekolah yang telah terpapar paham Khilafatul Muslimin. Mereka memberikan doktrin, Khilafah bisa menggantikan ideologi Pancasila.

Hal ini terungkap setelah Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial AS di Mojokerto, Senin (13/6/2022).

Hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran Khilafah, yang mana ini dilakukan atau penanggungjawabnya dari ormas KM adalah tersangka AS. Dia kami tangkap di Mojokerto, ujarnya di Polda Metro Jaya.

Zulpan menjelaskan, pihaknya akan melakukan deradikalisasi terhadap 30 sekolah yang telah terpapar paham Khilafatul Muslimin. Namun, sebelumnya Polda Metro akan mendata terlebih dahulu sekolah-sekolah yang diduga telah didoktrin paham Khilafah.

Polda Metro dalam hal ini akan menggandeng Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ya tentu nanti, setelah didapatkan datanya, penyidik akan langsung bekerja. Ya nanti kami jelaskan lah. Dalam minggu-minggu ini mungkin pak Kapolda yang akan langsung menjelaskan, ujar Zulpan.

5. Abdul Qadir Baraja pernah terlibat pengeboman Candi Borobudur

5Polisi tangkap empat pimpinan Khilafatul Muslimin di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Lampung. (dok. Humas Polri)

Dirangkum dari berbagai sumber, Abdul Qadir Hasan Baraja pria kelahiran Taliwang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 10 Agustus 1944. Dia merupakan pemimpin Komando Jihad, musuh utama pemerintah dan tentara Indonesia 1980-an.

Selain itu, dia juga pemimpin Khalifah Khilafatul Muslimin, sebuah organisasi namanya mencuat akibat salah satu anggota atau jemaah ditangkap Densus 88 Antiteror terkait gerakan teroris.

Sebagai pimpinan ormas Khalifah Khilafatul, bermarkas di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Abdul Qadir Baraja akrab disapa para jamaahnya dengan sebutan Kholifah.

Abdul Qadir Baraja mengawali pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor, lalu melanjutkan tinggal di Lampung. Dia dikenal dengan pergerakan berbasis NII/DI pada masa mudanya.

Dia juga pernah menjadi tangan kanan Abu Bakar Baasyir di Pondok Pesantren Ngruki. Dalam rekam jejaknya, Abdul Qadir Baraja pernah dipenjara dua kali terkait tindak pidana terorisme.

Pertama 1979, terkait kasus Teror Warman dan 1985 terkait aksi pengeboman di Jawa Timur dan Candi Borobudur. Selain kedua kasus terorisme itu, Abdul Qadir Baraja dan seorang jamaah Khilaftul Muslimin lainnya juga divonis PN Tanjungkarang pada Maret 2022. Itu terkait kegiatan kirab jalan perayaan 1 Muharam anggota jemaah Khilaftul Muslimin.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Doktrin Khilafatul Muslimin ke 30 Sekolah


https://www.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/5-fakta-khilafatul-muslimin-punya-nomor-induk-warga-pengganti-ktp

Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/5-fakta-khilafatul-muslimin-punya-nomor-induk-warga-pengganti-ktp
Tokoh



Graph