Kapolres Pamekasan Instruksikan Anggotanya Tidak Arogan

Pamekasan (beritajatim.com) – Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto menginstruksikan anggotanya agar tidak melakukan tindakan arogan, khususnya dalam memberikan tindakan bagi para pelanggar dalam Operasi Patuh Semeru 2022.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Hal tersebut disampaikan di sela Apel Pasukan Operasi Patuh Semeru 2022 di Mapolres Pamekasan, Jl Stadion 81 Pamekasan, Senin (13/6/2022). Sekaligus menandai operasi yang akan digelar selama 14 hari kedepan, yakni hingga Minggu (26/6/2022) mendatang.

Terlebih dalam operasi tersebut juga mengusung tema ‘Tertib Berlalu Lintas Menyelamatkan Anak Bangsa’, sehingga pihaknya sangat menekankan kepada para anggotanya untuk melakukan penindakan persuasif dengan pendekatan humanis.

“Pada operasi ini kami mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis dan persuasif, tentunya dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, kata Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto.

Saat ini, perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat cepat menjadikan permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan semakin kompleks, khususnya dalam bidang keselamatan berlalu lintas. “Untuk menjawab tantangan itu, maka Polantas harus menjadi Polri yang ‘presisi’ (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan), ungkapnya.

“Dalam hal ini, Polri juga melakukan inovasi dengan meningkatkan modernisasi sistem teknologi informasi berkelanjutan, serta terus mendorong inovasi pelayanan publik berbasis IT seperti yang telah dilaksanakan saat ini di Jawa Timur, yaitu program E-TLE Statis, E-TLE Mobile, Samsat Drive Thru, E-Turjawali, dan lain sebagainya, imbuhnya.

Berdasar Anev Ditlantas pada periode Januari hingga Mei 2022 dengan menggunakan E-TlLE Statis terdata sebanyak 59 unit, dan E-Tle Mobile sebanyak 52 unit, serta Ditlantas Polda Jatim telah menindak pelanggar sebanyak 26,312 orang.

Bahkan jumlah tersebut juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 lalu, yakni sebesar 27 persen. “Melihat banyaknya jumlah pelanggaran lalu lintas ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih rendah, tegasnya.

Pihaknya juga menekankan para anggota agar tidak lupa berdoa sebelum melaksanakan tugas dengan memperhatikan 3S (sebelum, saat dan sesudah), yakni deteksi dini, pencegahan dini, dan deteksi aksi terhadap seluruh potensi kerawanan keamanan, keselamatan dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).

“Dengan kegiatan edukasi kepada masyarakat secara intens, dengan mengutamakan tindakan preemtif dan preventif, apabila harus melakukan tindakan represif laksanakan secara profesional dan terukur sesuai SOP. Hindari sikap arogan dan segala penyimpangan yang dapat menurunkan citra Polri di mata masyarakat, ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta anggota yang bertugas dalam operasi agar mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan. “Terus tingkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas, guna mengantisipasi adanya aksi teror dari pihak yang tidak bertanggung jawab, punkasnya. [pin/suf]