Waspadai Gelombang Lanjutan Covid-19 Akibat Omicron BA.4 dan BA.5

  • 13 Juni 2022 23:04:46
  • Views: 6

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 berpeluang memicu gelombang kasus COVID-19 sebab kemampuannya menginfeksi manusia sangat mudah.

Kalau tidak ada upaya yang memadai, misalnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, vaksinasi buruk, perilaku masyarakat memakai masker juga buruk, itu dalam dua pekan bisa dominan dan bisa menyebabkan gelombang baru, kata Dicky.

Ia mengatakan Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan turunan dari Varian of Concern (VoC) Omicron yang sudah menyebar di 40 lebih negara. Sebagaimana turunan VoC lain, seperti mutasi L.452 Delta, Omicron BA.4 dan BA.5 mudah sekali menginfeksi manusia, tidak hanya yang belum divaksin, tapi juga yang telah menerima dosis lengkap, bahkan yang sudah pernah terinfeksi BA.1, BA.2, dan BA.

Kemampuan infeksi ulang Covid-19 disebabkan oleh turunan dari mutasi Delta L.452 yang dengan mudah mengikat reseptor angiotensin converting enzyme (Ace 2) yang ada di banyak sel tubuh organ manusia, khususnya sel paru-paru.

Dengan adanya kemampuan BA.4 dan BA.5, bisa menyiasati deteksi dari antibodi, baik dari terinfeksi maupun antibodi dari vaksinasi, maka pertumbuhan perkembangan kasusnya di kisaran 12 sampai 13 persen, paparnya.

Proyeksi pertumbuhan kasus itu, berpotensi memicu gelombang dalam hitungan pekan atau bulan meskipun tidak ada peningkatan keparahan terhadap pasien yang tertular. Sementara itu, direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mendorong otoritas terkait segera melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) menyusul ditemukannya delapan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali dan Jakarta.

Sehubungan peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir ini, maka disebut-sebut tentang kemungkinan peran subvarian BA.4 dan BA.5, ujarnya.

Secara umum, di dunia subvarian BA.2 tetap dominan walaupun terjadi penurunan dari 44 persen menjadi 19 persen berdasarkan laporan mingguan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Yang saat ini meningkat adalah subvarian BA.2.12.1, BA.5, dan BA.4. Dari ketiga ini, data terakhir menunjukkan subvarian BA.2.12.1 paling banyak ditemui, sudah terdeteksi di 53 negara dan diduga jadi penyebab penting kenaikan kasus. Artinya perlu pula dicek mendalam ada tidaknya di Indonesia, katanya.

Baca juga: Hadapi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dengan Vaksinasi


https://gaya.tempo.co/read/1601537/waspadai-gelombang-lanjutan-covid-19-akibat-omicron-ba-4-dan-ba-5

Sumber: https://gaya.tempo.co/read/1601537/waspadai-gelombang-lanjutan-covid-19-akibat-omicron-ba-4-dan-ba-5
Tokoh





Graph

Extracted

persons Dicky Budiman, Tjandra Yoga Aditama,
companies ADA,
ngos WHO,
topics Omicron, PPKM, Vaksin Corona,
events vaksinasi,
products masker, vaksin,
nations Australia, Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT,
cities Karawang,
cases covid-19,