Anggota DPRD DKI dari PDIP membandingkan kondisi Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo dengan Tebet Eco Park. Bagaimana kondisinya, apakah kurang terurus seperti yang disebutkan.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (13/6/2022) pukul 17.27 WIB, di area ruang terbuka hijau (RTH), terdapat wahana permainan yang biasa disewakan seperti di pasar malam. Sebagian wahana permainan itu ditutupi oleh terpal biru.

Bukan hanya itu, di sisi sebelah kiri dari pintu masuk, tenda makanan juga banyak yang tutup. Hanya segelintir pedagang yang menjajakan jualannya di lokasi.

Kondisi RTH dan RPTRA Kalijodo pada Senin (13/6/2022). Foto: Annisa Rizky Fadhila/detikcom

Masih berdasarkan pantauan detikcom, ada pula anak-anak yang bermain skateboard. Mereka tampak asyik dengan teman-temannya.

Selepas bermain skateboard, beberapa dari mereka ada yang sengaja menepi ke bangku yang disediakan. Mereka juga turut membeli minum di lokasi.

detikcom pun menyambangi area Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Di sini, ada beberapa fasilitas permainan yang disediakan untuk anak-anak.

Kondisi RTH dan RPTRA Kalijodo pada Senin (13/6/2022). Foto: Annisa Rizky Fadhila/detikcom

Salah satunya yakni perosotan. Berdasarkan pengamatan detikcom, perosotan masih layak digunakan oleh anak-anak.

Tak tampak kerusakan pada area tersebut. Perosotan itu mampu menampung banyaknya anak-anak yang bermaik di lokasi.

Sama halnya dengan perosotan, jungkat-jungkit juga tampak masih terawat. Anak-anak terlihat asyik menikmati wahana tersebut.

Disinggung PDIP

Membeludaknya jumlah pengunjung di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, saat akhir pekan diikuti munculnya parkir liar. Politikus PDI Perjuangan menyinggung soal Taman Kalijodo yang dulu sempat ramai.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Yuke Yurike, menyebut warga DKI Jakarta memerlukan tempat-teman untuk liburan akhir pekan. Namun, jumlah taman dan RTH dinilai masih jauh dari ideal.

Memang tidak dapat dihindari kepadatan akan terjadi karena masyarakat antusias. Pertanyaannya, sudah sejauh mana mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengatasi membeludaknya masyarakat, kata Yuke saat dihubungi, Minggu (12/6).

Yuke menilai pemerintah daerah tidak siap mengatasi membeludaknya jumlah pengunjung Tebet Eco Park sehingga terjadi beberapa pelanggaran, seperti adanya parkir liar dan PKL yang tidak tertib.

Kondisi RTH dan RPTRA Kalijodo pada Senin (13/6/2022). Foto: Annisa Rizky Fadhila/detikcom

Saya melihat Pemprov tidak siap dan juga mengimbau agar parkir liar dan PKL bisa ditertibkan agar lebih rapi, sehingga tidak mengganggu masyarakat di lingkungan tersebut, katanya.

Lalu, Yuke berkeyakinan, jika taman-taman lain dirawat dan dijaga, warga tidak akan berkumpul di satu tempat. Dia menyebut RPTRA dan Taman Kalijodo yang saat ini disebutnya sepi karena perawatan kurang baik.

Contoh, RPTRA-RPTRA harus dimaksimalkan karena banyak yang tidak terurus. Seperti RPTRA Kalijodo. Banyak yang terbengkalai yang sudah ada. Kan kasihan, katanya.