Dulu Merajuk, Kini China-Australia Siap Awali Hubungan Baru

  • 13 Juni 2022 14:29:47
  • Views: 6

Jakarta, IDN Times - Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, menyatakan bahwa hubungan China-Australia telah berada pada titik baru. Pernyataan tersebut diungkapkan Qian di acara National Conference of Australia China Friendship Society di Perth, Australia pada Minggu (12/06/2022). 

Qian mengungkapkan, Beijing tak ragu untuk bekerja sama dengan Canberra, setelah hubungan kedua negara sempat terputus selama tiga tahun terakhir. Hubungan kedua negara merenggang setelah Australia meminta investigasi tentang asal virus COVID-19 yang diduga ada di China. 

1. Lembar baru hubungan diplomasi antara China dan Australia

Dulubendera Australia (pixabay.com/RebeccaLintzPhotography)

Qian mengatakan, China telah melihat hubungan dengan Australia dari perspektif jangka panjang dan berkomitmen untuk bekerja sama nantinya.

Hubungan China-Australia juga berada pada titik perkembangan baru, menghadapi banyak tantangan dan peluang besar, kata Qian, dilansir SBS News

China berkomitmen untuk melakukan pertukaran persahabatan dan kerja sama dengan pihak Australia, untuk keuntungan bersama dan hasil yang saling menguntungkan. Kebijakan ini telah dilakukan dan tidak akan berubah, tambah Qian. 

Pernyataan ini dimaknai bahwa China sudah mau membuka hubungannya kembali dengan Australia. Pembicaraan tersebut digambarkan oleh mantan kepala pertahanan dan intelijen Australia, Dennis Richardson, sebagai langkah ke arah yang tepat setelah hubungan kedua negara memburuk dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Turis Australia Panjat Pohon Sakral di Tabanan Demi Konten

2. Pakta keamanan China-Kepulauan Solomon masih jadi ganjalan bagi China dan Australia

Dulubendera China (pixabay.com/SW1994)

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ketegangan hubungan diplomasi antara China dan Australia diketahui meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut tak lepas dari pakta keamanan antara China dan Kepulauan Solomon. 

Bagi Australia dan Selandia Baru, hal ini merupakan isu geopolitik yang serius. Di sisi lain, China juga berusaha untuk mencari kesepakatan dengan negara-negara Pasifik lainnya dalam berbagai aspek.

Ini tampaknya masih menjadi ganjalan tersendiri bagi Australia dalam menanggapi pesan baik yang diungkapkan Duta Besar China kepada negaranya.  Xiao Qian mengatakan, China ingin melakukan lebih banyak diskusi dengan Australia tentang pembangunan berkelanjutan dengan negara-negara Pasifik.

China sangat mementingkan pengaruh lama Australia di negara-negara kepulauan Pasifik, dan bersedia menjaga komunikasi dengan Australia dalam urusan negara kepulauan itu, kata Qian, dilansir Bega District News.

3. Australia tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan

Dalam sebuah kesempatan lain, saat Menteri Pertahanan Australia Richard Marles ditanya Al Jazeera di acara Shangri-La Dialogue, dia mengatakan posisi Australia terkait berbagai isu keamanan. 

Salah satu pernyataan menarik yang dikeluarkan Marles adalah Australia tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Hal ini berbanding terbalik dengan politik luar negeri Amerika Serikat yang akan melindungi Taiwan dari ancaman China.

Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami memiliki kebijakan satu-China. Dan itu sudah menjadi kebijakan bilateral, bipartisan di Australia selama beberapa dekade sekarang dan tidak ada yang berubah, kata Marles.

Marles menambahkan, Kami tidak ingin melihat langkah sepihak di kedua sisi Selat Taiwan, dalam hal status quo yang ada, dan penyelesaian situasi antara Taiwan dan China harus terjadi dengan cara yang dilakukan bersama dan berdasarkan kesepakatan, itu pada dasarnya status quo dan itulah posisinya, posisi bipartisan yang telah kita pegang dalam kaitannya dengan Taiwan selama beberapa dekade sekarang.

Baca Juga: Taiwan: Kami Ingin Bangun Hubungan Baik dengan China, Bukan Perang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.


https://www.idntimes.com/news/world/anoraga-ilafi/dulu-merajuk-kini-china-australia-siap-awali-hubungan-baru-c1c2

Sumber: https://www.idntimes.com/news/world/anoraga-ilafi/dulu-merajuk-kini-china-australia-siap-awali-hubungan-baru-c1c2
Tokoh





Graph

Extracted

persons Richard, Xiao Qian,
companies ADA, SBS, Twitter,
fasums Shangri-La,
nations Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Cina, Selandia Baru, Solomon, Taiwan,
places DKI Jakarta,
cities Beijing, Canberra,
cases covid-19,