Dulu Jadi Buruh Cleaning Service, Kini Hartanya Rp29 triliun

  • 13 Juni 2022 10:07:46
  • Views: 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Lee Su-jin, pria asal Korea Selatan, adalah pendiri sebuah startup pemesanan love hotel populer saat ini. Dia harus mengalami masa-masa sulit sebelum akhirnya bisa mendapatkan kekayaan mencapai Rp 29 triliun.

Lee Su-jin hidup dalam kemiskinan sejak kecil dan tinggal dengan satu kerabat ke kerabat lainnya. Saat berusia 23 tahun, dia bekerja sebagai janitor di sebuah love hotel.

Love hotel merupakan penginapan yang dapat disewa per jam, biasanya digunakan untuk aktivitas seksual di Korea Selatan. Hari demi hari, saya merasa sengsara tetapi bertahan. Rasanya seperti mimpi sekarang, ujar Lee Su-jin, dikutip dari Bloomberg News, dikutip Senin (13/6/2022).

Dari hasil bekerjanya itu, dia berinvestasi di saham dan mulai berbisnis salad. Sayang semua usahanya gagal, tapi hal inilah yang menjadi titik balik kehidupannya.

Berikutnya, Lee Su-jin kembali ke hotel namun untuk membangun komunitas perhotelan. Mulai dari pasokan handuk, tisu toilet hingga pemilik hotel.

Lalu Lee Su-jin merilis aplikasi Yanolja tahun 2017. Yanolja sendiri artinya hey, lets play. Aplikasi itu paling populer untuk memesan love hotel yang disebut sebagai motel di Korea Selatan.

Dia mencoba membujuk pemilik penginapan membuang citra buruk dari kebusukan, seks, perselingkuhan dan bunuh diri. Dari sana dirinya menginginkan fasilitas untuk menarik lebih banyak pelancong bisnis, keluarga, dan turis.

Ternyata usaha itu berbuah hasil yang baik, citra love hotel di negara itu berhasil diubah. Selain itu dia dapat mengembangkan bisnis berbasis cloud yang membantu hotel mengelola sistem reservasi dan analitik big data untuk memprediksi perilaku pelanggan.

Dilaporkan Yanolja memiliki 17 ribu hotel sebagai rekanan dan karyawan mencapai lebih dari 350 orang. Sebagian besar dari mereka berfokus pada riset dan pengembangan termasuk pada software dan desain.

Pendapatan Yanolja juga sangat baik, dengan kuartal I-2022 mencapai 100,5 miliar won atau baik 19% dari periode yang sama. Sementara laba bersihnya naik ke 9 miliar Won dari 8,8 miliar Won.

Kuartal III-2022, Yanolja dikabarkan akan IPO di bursa Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu juga memiliki nama-nama investor yang sangat mentereng, yakni Softbank, GIC Singapura, Booking.com, dan Skylake Investment yang dipimpin mantan eksekutif Samsung Electronics Chin Dae-jae.

Dalam laporan Forbes, pada Juli 2021 lalu disebutkan Yanolja memiliki valuasi sekitar US$6,7 miliar. Pemegang saham terbesarnya adalah Softbank Vision Fund 2.

Sementara Lee Su-jin mengantongi 16,54% saham perusahaan. Istri serta kedua putrinya dilaporkan memegang masing-masing 15,8%. Kekayaan keluarga itu diperkirakan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp 29 triliun.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Investor: Startup Kripto Modal Kecil, Langsung Cuan


(npb)

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220613081203-37-346428/dulu-jadi-buruh-cleaning-service-kini-hartanya-rp29-triliun

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220613081203-37-346428/dulu-jadi-buruh-cleaning-service-kini-hartanya-rp29-triliun
Tokoh

Graph

Extracted

companies Bloomberg, SoftBank,
ngos IPO,
topics Buruh, perselingkuhan,
products startup, won,
nations Amerika Serikat, Indonesia, Korea Selatan, Singapura,
places DKI Jakarta,
brands Samsung,