Pagi saya bangun ternyata air sudah masuk rumah, kata Andik, warga daerah Medayu Utara di Rungkut, saat menguras genangan air di dalam rumahnya.
Air hujan masih bisa masuk ke rumah Andik meskipun dia sudah meninggikan dasar bangunan rumahnya tiga tahun lalu. Ditambah pada akhir tahun lalu gorong-gorong dipasang di depan rumahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Air tetap masuk rumah. Masak saya harus meninggikan rumah lagi, kata Andik.
Selain menggenangi permukiman warga, banjir menyebabkan kawasan Jalan Pandugo dan Jalan Panjaringan di wilayah Kecamatan Rungkut tergenang sampai setinggi setengah meter, membuat kendaraan susah lewat dan menyebabkan beberapa kendaraan mogok.
Baca: Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Mamuju Sulbar
Di bagian wilayah Kecamatan Gunung Anyar, banjir menyebabkan permukiman tempat tinggal tergenang.
Hujan tidak berhenti berhenti, akibatnya air masuk rumah. Kalau seperti ini warga tidak bisa aktivitas. Padahal saya harus kerja pagi ini, kata Rokim salah satu warga.
Dia berharap Pemerintah Kota Surabaya bergerak cepat memfungsikan rumah pompa untuk menyedot air yang menggenangi jalan dan permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan bahwa personel BPBD telah dikerahkan untuk menangani dampak banjir di bagian wilayah Surabaya.
Menurut Ridwan, pompa air milik Pemerintah Kota Surabaya telah dihidupkan semua untuk menangani genangan air akibat banjir. Namun, ia melanjutkan, air yang disedot dari daerah yang kebanjiran tidak bisa langsung dibuang ke laut karena air laut sedang pasang.
(WHS)