Begini Kata Pengamat Terkait Kenaikan Harga Pangan

  • 13 Juni 2022 07:02:35
  • Views: 10

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peringatan potensi krisis dan kenaikan harga pangan juga jauh-jauh hari dilontarkan Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Masalah iklim yang menyebabkan kekeringan, efek Covid-19 serta perang Rusia Ukraina menjadi sebab.

Menanggapi hal ini Pengamat Pangan dan Pertanian, Khudori mengatakan tidak ada resep tunggal dalam mengatasi krisis dan kenaikan harga pangan yang terjadi di Indonesia. Terlebih krisis dan kenaikan harga pangan bukan hanya terjadi di Indonesia saja melainkan telah menjadi isu global.

“Masing-masing komoditas itu unik, berbeda karakteristiknya, dan karena itu perlu langkah yang berbeda-beda untuk mengatasinya, kata dia pada Kontan.co.id, Minggu (12/6)

Baca Juga: Bulog Terbuka untuk Pengembangan Alternatif Pangan Pokok

Untuk kategori komoditas pangan impor, sepanjang harga pangan impor naik maka juga akan berdampak pada komoditas impor yang ada di dalam negeri.

Oleh karena itu dia mengatakan, rasanya sangat sulit untuk menekan harga pangan dalam situasi ini. Dia mengusulkan, saat ini yang mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu pemberian subsidi untuk menolong masyarakat.

“Terkhusus bagi masyarakat kalangan bawah dan pengusaha komoditi tertentu misalnya pengrajin tempe diberi subsidi kedelai, tambahnya.

Untuk komoditi yang diproduksi di dalam negeri sendiri dan surplus pun tidak mudah untuk meredam kenaikan harga pangan. Dia mencontohkan komoditi minyak goreng. Meski minyak goreng keadaannya surplus, namun nyatanya gonta ganti kebijakan juga masih sulit dalam meredam harga minyak goreng.

Demikian pula telur ayam dan daging ayam broiler. Keduanya naik karena ongkos produksi naik yang dipicu oleh kenaikan harga pangan yang tidak lebas juga dari pengaruh global. Contoh lain karena dipicu oleh kenaikan harga transportasi yang naik akibat kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Tanam Jagung di Karawang, Mentan Harapkan Penanaman Meluas Hingga 1.000 Hektar

“Maka kenaikan harga telur ayam dan daging ayam boiler sulit untuk ditekan selama harga komoditi energi seperti BBM juga masih tinggi, imbuhnya.

Sementara untuk komoditas yang produksinya musiman seperti cabai dan bawang merah harus mengatur strategi pola taanam dan panen. Lalu, umtuk komoditas yang mudah rusak atau busuk seperti cabai pemerintah dapat membangun infrastruktur penyimpanan sebagai stok penyangga. Namun hal ini butuh anggaran yang lumayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Reporter: Lailatul Anisah
Editor: Handoyo .


https://nasional.kontan.co.id/news/begini-kata-pengamat-terkait-kenaikan-harga-pangan

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/begini-kata-pengamat-terkait-kenaikan-harga-pangan
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Google,
organizations FAO,
products daging, Telur ayam,
nations Indonesia, Rusia, Ukraina,
places JAWA BARAT,
cities Karawang,
cases covid-19,
animals Ayam,
plants Bawang merah, Cabai,