Pacu Industri Kreatif Otomotif di Ngawi, Agus “Black” Budianto Kopdar Bareng Pelaku Otomotif

  • 13 Juni 2022 01:13:54
  • Views: 11

Pacu Industri Kreatif Otomotif di Ngawi, Agus “Black Budianto Kopdar Bareng Pelaku Otomotif

Ngawi (beritajatim.com) – Aksi balap liar di Ngawi jadi salah satu gangguan kamtibmas yang diwaspadai tiap malam hari. Selain itu, juga ada gerombolan knalpot brong dan juga herex yang tak kalah berisik dan mengganggu ketenangan warga. Di mata Agus Budianto salah satu sosok mania otomotif Ngawi, hal itu jadi salah satu tanda perkembangan dunia otomotif.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Namun, gangguan tersebut harus diakomodir, utamanya dengan membimbing para mekanik atau tuner dan para rider muda yang masih penuh ambisi dan mencari jati diri. Mereka harus diarahkan agar tak terus mendapatkan imej buruk di masyarakat karena berisik dan mengganggu.

Pria yang akrab disapa Agus Black itu menyayangkan jika aksi balap liar dan kemampuan para mekanik itu justru membuat masyarakat terganggu. Dia ingin mewadahi ambisi para rider muda sekaligus para montir yang terlibat dalam memodifikasi motor itu. Agus terobsesi mengembangkan dunia perbengkelan menjadi sebuah industri kreatif otomotif.

Dia sempat berkunjung ke salah satu bengkel yakni Las Wajan Tech, Ngawi milik Bowo Sompreng di Jalan Dusun Gadung Desa RT 07 RW 03, Dusun Gadung, Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Bengkel itu cukup hits di kalangan pemilik motor herex dan bagi mereka yang ingin memodifikasi motor untuk balapan.

“Keberadaan dan kepiawaian SDM segmen otomotif, kurang terarah. Teori marketing layak dibangun dulu. Langkah awal, saya dan pemuka lama otomotif Ngawi, akan merapatkan barisan. Setelah lihat ke bengkel, hasil produktivitas dan inovasinya, kemungkinan akan menjadi sentral project percontohan, kata Agus, Minggu (12/6/2022).

Dia menilai racing atau balap sudah jadi identitas, aktualisasi pribadi yang mencari jati diri. Sebab didalamnya ada muatan beragam psikis dan perfeksionis bagi kalangan muda untuk tampil.

“Dan ada skema training, saat terpacu torehkan prestasi, setelah memasuki di level gengsi. Jadi, tinggal mengkreasikan dari sudut pandang mana, untuk menjadikanya sebagai hal positif. Memang butuh pemahaman dan menyamakan persepsi tanpa intervensi. Sebab, kalau Nggak hobi pasti kupingnya keri ketika mendengar free flow teriak di 7000 RPM, katanya.

Dia turut menyebut salah satu nama rider drag bike potensial yakni Bimo “Pelo Percil. Bimo bakal diangkat jadi duta anti balap liar setelah melalui komunikasi dan debat panjang. Selain itu, ambisinya untuk membuat industri kreatif ekonomi bakal juga bakal dibarengi dengan roadshow. Sekaligus, juga perlu melibatkan pihak perbankan.

“Akan saya tawarkan, untuk melengkapi prasarana dan sarana, yang lebih memadai dengan skema kredit UMKM. Mengingat, ajang kompetisi makin kesini, justru lebih beradu teknologi, lanjutnya.

Dia meyakini bakal banyak special tools yang mumpuni. Semisal mesin bubut CNC, dynotest dan scan diagnosa tools. Dia ingin para tuner yang bertahan dengan teknologi manual bisa beralih ke teknologi yang lebih kekiniaan.

Soal lahan, melalui birokrasi dengan pihak terkait, dirinya juga akan lobi dan nego. Utamanya terkait, sewa pinjam atau Pemkab Ngawi ikut memprasaranai dengan sebuah lahan yang pas untuk setting speed dan latihan merespon lampu start.

“Dengan konsekuensi, rider yang berlaga apparel wajib komplit dan safety. Di poin ini, saya ingin mengatrol grade dan standarisasi sebuah profesionalisme karapan atau drag bike. Optimis dalam perjalanannya, akan ada bias positif, yang bisa diadopsi oleh milenial penganut Racing Look, untuk tampil safety, yakin Agus Black.

Dengan stimulus ini, dia berharap terjadi penetrasi dalam torehan prestasi tuner maupun rider karapan. Dia juga ingin menciptakan dan merilis brand “Karya Cah Ngawi (KACANG).

“Sebab, dalam satu unit kuda besi herex, dari hitungan data kasar saja, ada 6 option part yang bisa diproduksi massal level home industry. Seperti, tabung induksi, tabung pelepas panas crankcase, tromol karapan, triple clamp 250 cc, knalpot dan tangki. Industri kreatif otomotif inilah yang sejatinya akan saya pacu, guna membuka lapangan kerja baru, katanya.

Dia ingin, mengakomodir lulusan SMA sederajat dan mensinergikan racing dan kurikulum dunia pendidikan kejuruan. Bahkan, pelaku yang ikut “babat alas ini nantinya, juga bisa menjadi mentor saat terjadinya regenerasi. “Sebenarnya simpel obsesi saya, asal menyamakan persepsi dan misi visi dulu, pasti akan mengamini, pungkas Agus Black. (fiq/kun)


https://beritajatim.com/hukum-kriminal/pacu-industri-kreatif-otomotif-di-ngawi-agus-black-budianto-kopdar-bareng-pelaku-otomotif/

Sumber: https://beritajatim.com/hukum-kriminal/pacu-industri-kreatif-otomotif-di-ngawi-agus-black-budianto-kopdar-bareng-pelaku-otomotif/
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Google,
organizations PERSEPSI,
products UMKM,
places JAWA TIMUR,
cities Jati, Ngawi, Tangki,
cases Balap Liar,