Macam Gejala Hipotensi, dari Pusing sampai Pingsan

  • 12 Juni 2022 15:04:36
  • Views: 6

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin pernah merasa pusing atau limbung ketika berdiri tiba-tiba setelah duduk atau berbaring. Ini bisa jadi gejala hipotensi atau tekanan darah rendah.

Hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun di bawah tingkat normal. Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan pembacaan dibagi dalam dua angka, tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang disebabkan oleh jantung berkontraksi dan mendorong keluar darah. Tekanan darah diastolik adalah tekanan ketika jantung rileks dan menerima darah beroksigen.

Istilah hipotensi ortostatik mengacu pada penurunan tekanan darah yang terjadi ketika orang berdiri. Ortostatik berarti postur tubuh yang tegak dan hipotensi mendefinisikan tekanan darah rendah. Hal ini juga dikenal sebagai hipotensi postural.

Ketika orang berdiri dari posisi duduk atau berbaring, tubuh mencoba menyesuaikan diri dengan posisi baru. Penting bagi tubuh pada saat itu untuk mendorong darah ke atas dan memberikan oksigen ke otak. Dalam kasus ketika tubuh gagal melakukannya, tekanan darah turun sehingga orang bisa pusing atau bahkan pingsan. Lakukan hal berikut:

-Berbaringlah selama 10-15 menit.
-Lakukan pembacaan tekanan darah dan denyut nadi.
-Berdiri setelah berbaring untuk waktu yang ditentukan.
-Ukur tekanan darah dan denyut nadi lagi secara instan dan lagi setelah 2-4 menit.

Gejala hipotensi ortostatik
Tekanan darah sehat yang ideal adalah antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg. Angka di bawah 90/60mmHg diketahui sebagai tekanan darah rendah. Hipotensi ortostatik didasarkan pada tekanan darah individu.

Jika tekanan darah turun lebih dari 20mmHg pada tekanan sistolik dan 10mmHg pada tekanan diastolik, mereka diketahui mengalami hipotensi ortostatik dengan gejala:

-Tekanan darah sangat rendah
-Mual
-Pingsan setelah mengubah postur atau berdiri dalam waktu lama.
-Penglihatan kabur
-Tiba-tiba jatuh
-Lelah atau lemah
-Pusing
-Sakit kepala

Gejala pasien hipotensi ortostatik berangsur-angsur hilang ketika tubuh mulai menyesuaikan diri dengan posisi baru. Gejala tersebut berpotensi menjadi gejala dari banyak penyakit serius lain, seperti penyakit kardiovaskular, gagal jantung, dan detak jantung tidak teratur. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba juga bisa menjadi faktor risiko stroke karena pasokan darah ke otak tidak mencukupi.

Diagnosis hipotensi ortostatik
Tes HUTT: Tes tabel kemiringan kepala digunakan untuk mencatat pengukuran tekanan darah dan denyut nadi setiap menit. Dalam tes ini pasien dimiringkan di atas meja pada tingkat yang berbeda. Seluruh prosedur memakan waktu sekitar 45–60 menit.

EKG: Elektrokardiogram adalah tes yang memantau sinyal listrik jantung. Tes ini dapat mendeteksi irama jantung yang tidak normal dan kesulitan dengan aliran darah dan oksigen ke jantung.

Ultrasound atau Echo: Echo adalah pemindaian yang dilakukan untuk melihat jantung dan pembuluh darah di dekatnya. Ini adalah pemindaian ultrasound di mana probe kecil digunakan untuk mengirimkan gelombang suara frekuensi tinggi yang memantul dari berbagai daerah tubuh, menciptakan gema.

Pasien hipotensi harus selalu tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan. Penting untuk membatasi alkohol dan menghindari segala jenis obat-obatan karena dapat memperburuk hipotensi ortostatik.

Menambah garam dalam makanan juga dapat membantu mengelola hipotensi ortostatik karena garam dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, selalu disarankan agar menambah asupan garam hanya setelah berkonsultasi dengan dokter.
Jangan langsung berdiri. Saat berdiri dari posisi horisontal apapun, penting untuk duduk terlebih dulu selama beberapa waktu dan kemudian bangun sehingga tubuh mendapat cukup waktu untuk menyesuaikan diri.

Jangan berolahraga secara berlebihan, terutama selama cuaca panas. Stoking kompresi kaki dapat dipakai untuk mencegah hipotensi ortostatik karena meningkatkan sirkulasi darah. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang hal ini.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah, Apa Saja Penyebabnya?


https://gaya.tempo.co/read/1601032/macam-gejala-hipotensi-dari-pusing-sampai-pingsan

Sumber: https://gaya.tempo.co/read/1601032/macam-gejala-hipotensi-dari-pusing-sampai-pingsan
Tokoh

Graph

Extracted

topics Listrik, stroke,
places DKI Jakarta,