5 Faktor Risiko Demensia Ternyata Bisa Dicegah dengan Cara Sederhana

  • 12 Juni 2022 13:57:06
  • Views: 5

KOMPAS.com - Demensia adalah kondisi ketika seseorang penderitanya mengalami penurunan fungsi otak. Saat ini, ada sekitar 50 juta orang dengan demensia yang jumlahnya ditaksir bisa melambung tiga kali lipat pada 2050.

Demensia dapat menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan berpikir, mengendalikan emosi, pikun, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Demensia

Gejala demensia umumnya muncul dalam tiga tahap, yakni awal, tengah, sampai akhir. Melansir NIH, berikut beberapa gejala tersebut:

  • Mudah lupa dan bingung
  • Kesulitan bicara, tidak mampun memahami omongan orang lain, tidak mampu mengungkapkan pikiran
  • Tersesat atau lupa arah
  • Tidak mampu menghitung
  • Sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama
  • Tidak bisa merawat diri sendiri
  • Mudah marah dan tidak memedulikan perasaan orang lain
  • Sulit berdiri dan berjalan karena gangguan keseimbangan

Baca juga: 6 Gejala Awal Demensia pada Lansia

Pada 2020, para ahli meneliti faktor risiko demensia yang diterbitkan dalam jurnal berjudul Dementia prevention, intervention, and care: 2020 report of the Lancet Commission.

Penelitian tersebut mengidentifikasi ada 12 faktor risiko demensia, yang lima di antaranya bisa dicegah dengan cara yang sederhana.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

5 Faktor risiko demensia dan cara pencegahannya 

Gangguan pendengaran

Penelitian terbaru menunjukkan, orang yang mengalami gangguan pendengaran sejak usia 45 tahun ke atas, punya risiko demensia lebih besar di kemudian hari.

Seseorang yang kesulitan mendengar, otomatis akan susah memahami situasi sehingga daya pikir dan ingatan pun semakin menurun.

Tak hanya itu, gangguan pendengaran juga berkaitan dengan berkurangnya kemampuan dalam bersosial hingga memicu depresi.

Cara mencegah gangguan pendengaran adalah melakukan pemeriksakan rutin pada telinga, saraf-saraf, dan otak sejak dini. Anda juga harus melindungi telinga saat berada di lingkungan yang bising.

Kemudian, jangan abaikan gangguan pendengaran. Anda harus mendapat penanganan tepat berupa obat-obatan serta alat bantu dengar.

Baca juga: Beda Gejala Demensia dan Alzheimer, Serupa tapi Tak Sama


https://health.kompas.com/read/2022/06/12/060000968/5-faktor-risiko-demensia-ternyata-bisa-dicegah-dengan-cara-sederhana
 

Sumber: https://health.kompas.com/read/2022/06/12/060000968/5-faktor-risiko-demensia-ternyata-bisa-dicegah-dengan-cara-sederhana
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, The Lancet,