GenPI.co - Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Muhammad Tito Karnavian meyakini jajarannya akan bekerja maksimal.

Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan, kata Tito saat melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan, Rabu (8/6).

Menteri dalam negeri itu juga melantik Yedi Rahmat sebagai Asisten Deputi Infrastruktur Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat BNPP.

BACA JUGA:  Menko Polhukam dan Mendagri Hadiri Pencanangan Gerbangdutas BNPP

Tito menjelaskan, sebagai badan koordinasi pengelolaan perbatasan, tugas pertama BNPP ialah menegaskan atau menjelaskan batas wilayah Indonesia.

Menteri Tito menyebut tugas tersebut tidak mudah karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.

BACA JUGA:  Jadi Plh, Restuardy Daud Gantikan Paulus Waterpauw di BNPP

Dalam konteks itu saya kira yang paling utama ialah mengklirkan dispute (perselisihan, red) segmen-segmen perbatasan yang ada, baik di darat, laut, maupun udara, ucap Tito.

Dia menjelaskan ada beberapa yang belum tuntas di Kalimantan, kemudian yang berhubungan dengan Timor Leste, dan lain-lain, termasuk yang belum diinventarisisasi.

BACA JUGA:  Tito Karnavian Bocorkan Target Indeks Demokrasi pada 2023

“Itu harus diklirkan, terutama melalui proses-proses mediasi. Itu melibatkan banyak instansi, termasuk Kementerian Luar Negeri, Badan Geospasial, TNI, Polri, dan lain-lain, katanya.

Menteri Tito mengatakan BNPP bisa bekerja sama dengan Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan dan Kementerian Dalam Negeri terkait penguatan batas wilayah Indonesia di perbatasan negara.

Dua tugas itu saja sudah tidak ringan, menyelesaikan segmen. BNPP saya minta bekerja sama betul dengan jajaran Kemendagri tentang batas wilayah, ucap Tito. (*)

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News