TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina tetap menguasai pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk tempat ratusan warga sipil mengungsi, kata gubernur wilayah itu pada Sabtu, sementara pasukan separatis dukungan Rusia mengklaim 300-400 pejuang Ukraina terperangkap di sana.

Informasi tentang blokade pabrik Azot adalah bohong, kata Serhiy Gaidai, gubernur wilayah Luhansk yang sebagian dikuasai oleh separatis pro-Rusia, di aplikasi pesan Telegram.

Pasukan kami menguasai zona industri Sievierodonetsk dan menghancurkan tentara Rusia di kota itu, tulisnya.

Sievierodonetsk, sebuah kota kecil di kawasan itu, telah menjadi fokus serangan Rusia di Ukraina timur dan salah satu titik api paling berdarah dalam perang yang sekarang memasuki bulan keempat.

Ukraina mengatakan sekitar 800 orang berada di beberapa tempat perlindungan bom di bawah pabrik Azot, termasuk sekitar 200 karyawan dan 600 penduduk Sievierodonetsk.

Rodion Miroshnik, perwakilan Republik Rakyat Luhansk yang didukung Rusia, mengatakan pada hari Sabtu bahwa 300 hingga 400 pejuang Ukraina dikurung di halaman pabrik bersama dengan warga sipil dan telah mencoba untuk menegosiasikan perjalanan mereka ke kota Lysychansk.

Tuntutan seperti itu tidak dapat diterima dan tidak akan dibahas, kata Miroshnik, namun dia menambahkan bahwa negosiasi dengan para pejuang tentang warga sipil di pabrik Sievierodonetsk sedang berlangsung.

Reuters