IDXChannel - Pasca pandemi covid-19 telah terjadi 5 disrupsi yang harus digera diantisipasi dan para pengusaha nasional harus segera mengantisipasinya.

Hal tersebut seperti diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Menurutnya adanya 5 disrupsi tersebut, setiap pelaku usaha harus bisa mengubahnya menjadi sebuah peluang baru. Sebab kalau tidak, maka sudah bisa dipastikan usahanya tidak mampu bersaing.

Pertama Erick Thohir menyebutkan bahwa geopolitik di dunia telah mengalami perubahan saat ini. Perubahan tersebut menurut Erick menjadi salah satu yang paling berat.

sekarang dunia sudah tidak bicara lagi yang namanya globalisasi, banyak yang sekarang berbicara regionalisasi ujar Erick Tohir dalam acara HIPMI, Sabtu (11/6/2022).

Erick Thohir juga menceritakan tentang riset yang dilajukan pada 600 ribu responden. Hasil survey tersebut menjawab bahwa Asean dalam hal ini juga Indonesia mempunyai oportunity untuk perdagangan lintas negara.

Ketika Eropa menekan kita, ya kita tinggalkan, kenapa, ya ini ekonomi tua, misalnya kemarin pada acara Vespa world days yang dipindahkan ke Bali, kenapa, karena mereka melihat market yang besar, kata Erick Thohr.

Selanjutnya Erick Thor juga menyampaikan tantangan selanjutnya yang dihadapi adalah bagaimana menghadapi perubahan iklim. Sebab cepat atau lambat juga akan memengaruhi ketahanan pangan global dan nasional.

Kita juga berbicara lingkungan hidup, bagaimana lingkungan ini berubah, sekarang musim kemarau masih hujan, pertanyaanya apakah kedepan ini musim bisa sama, Bagaimana kemarin dunia menghadapi yang namanya kebutuhan pangan, kata Erick Thoir.

Erick mencontohkan misalnya Seperti Amerika Utara sebagai penghasil pangan dunia, namun saat ini musik dingin disana berkempanjangan. Menurutnya masyarakat memang bisa menanam, namun belum tentu berhasil karena alam yang menentukan.

Selanjutnya adalah bonus demografi. Penduduk Indonesia berjumlah 273 juta populasi, atau sebanyak 55% usainya dibawah 35 tahun. Mayoritas Milenial itu bakal banyak merubah pola kehidupan yang lebih dekat dengan teknologi.

Dimana secara demografis adalah muda, tentu kehidupannya gaya hidupnya juga berubah, pungkasnya.

Terakhir ada di sektor kesehatan, kita sudah melewati pandemi covid 19, itu bukan hanya mematikan ekonomi, namun orang-orang cerdas juga banyak yang harus tumbang, orang-orang seperti itu belum tentu muncul lagi dalam 10 tahun kedepan. (RRD)