BEKASI - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat berdasarkan data per 10 Juni 2012, sebanyak 1.475 kasus penyakit demam berdarah (DBD) mengakibatkan 10 orang meninggal dunia di Kota Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, terjadi peningkatan jumlah kematian dibandingkan pada 2021 lalu, dengan jumlah kasus tercatat sebanyak 2004 kasus dengan 11 kematian.

 BACA JUGA:Waspada! 727 Kasus DBD Ditemukan di Jakarta Selatan, Lebihi Angka Tahun Lalu

Selanjutnya dirinya juga melaporkan data jumlah kematian akibat kasus DBD di 12 Kecamatan Kota Bekasi. Dari data tersebut jumlah kematian terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 3 orang dari 341, 214 kasus di Kecamatan Bekasi Timur.

Selanjutnya, ada 2 orang dari 118 kasus di Kecamatan Jati Asih, 2 orang dari 178 kasus di Kecamatan Bekasi Barat, 1 orang dari 153 kasus di Kecamatan Bekasi Selatan. Kemudian 1 orang dari 173 Kasus di Kecamatan Mustika Jaya dan 1 orang dari 54 kasus di Kecamatan Rawalumbu.

 BACA JUGA:229 Orang Meninggal Karena DBD, MNC Peduli: Donor Sangat Membantu Pasien yang Membutuhkan Darah

Kecamatan Pondok Gede dengan 62 kasus dan 0 kematian, kecamatan Medan Satria dengan 95 kasus dan 0 kematian, kecamatan Pondok Melati dengan 19 kasus dan 0 kematian. Lalu kecamatan Jatisampurna dengan 45 kasus dan 0 kematian, dan Kecamatan Bantar Gebang dengan 23 kasus dan 0 kematian.

Sementara kasus aktif sebanyak 59 kasus tersebar di 12 kecamatan. Dan terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara dengan kasus aktif sebanyak 12 pasien, ujar Tanti dalam keterangan resminya, Jumat 10 Juni 2022.

Dengan demikian, pihaknya telah melaksanakan berbagai kebijakan dalam penanggulangan DBD di Kota Bekasi yakni diantaranya pembuatan Whatsapp Grup Puskesmas dan Rumah Sakit guna mempercepat koordinasi dan pelaporan kasus.

Kemudian pemberian Larvasida Untuk Tiap Puskesmas Se-Kota Bekasi Supaya Bisa Menekan Jentik Nyamuk Aedes. Serta Monitoring TIM DBD Ke 12 Kecamatan Se-Kota Bekasi.

(wal)