PIKIRAN RAKYAT - Gesekan antara sopir angkot dan pengemudi bus TMP (Trans Metro Pasundan) rute Alun-alun Bandung-Kota Baru Parahyangan masih terjadi di lapangan. Sopir angkot di Cimahi masih mempermasalahkan tarif gratis bus TMP.

Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi Ranto Sitanggang mengatakan, kehadiran bus TMP yang melintasi Kota Cimahi turut berimbas pada sopir angkot di Kota Cimahi, terutama dari sisi pendapatan.

Salah satu poin yang sampai saat ini (jadi) tuntutan para sopir angkutan kota agar dipenuhi yaitu terkait gratisnya pengoperasian TMP ini, ujarnya, Kamis, 9 Juni 2022.

Baca Juga: Jasad Eril Ditemukan oleh Seorang Guru SD, Ridwan Kamil Ajukan Permintaan pada Geraldine Beldi

Ranto mengatakan, Organda Kota Cimahi dan sopir angkot meminta agar bus TMP secepatnya menerapkan tarif yang seharusnya diberlakukan kepada masyarakat pengguna TMP.

Mereka pasti terdampak dengan hadirnya TMP yang beroperasi dengan skema buy the service karena layanannya dibeli langsung oleh Kementerian Perhubungan. Jadi, sampai saat ini, tarifnya masih gratis. Hal ini membuat penumpang beralih dari angkot ke layanan bus tersebut, kata Ranto.

Layangkan Surat

Terkait tuntutan dan keluh kesah dari sopir angkot yang ingin bus TMP segera menerapkan tarif, pihaknya sudah melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan Wilayah 9 Jawa Barat.

Surat sudah kami layangkan, namun sampai saat ini belum ada balasan atau penjelasan dari Kementerian Perhubungan yang memang sebagai leader atau yang memiliki proyek dari BTS ini, ucapnya.

Sebelum surat itu ditindaklanjuti, pihaknya meminta sopir angkot untuk tidak melakukan intimidasi kepada sopir bus TMP seperti yang beberapa kali pernah terjadi di Kota Cimahi karena tuntunan mereka sudah difasilitasi.