BEKASI, iNews.id - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat 1.475 kasus demam berdarah (DBD) hingga 10 Juni 2022. Sebanyak 10 orang di antaranya meninggal dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan jumlah kematian akibat DBD hampir menyamai angka tahun 2021 lalu. Tercatat ada 2004 kasus akibat DBD tahun 2021 dengan 11 kematian. 

Selanjutnya dirinya juga melaporkan data jumlah kematian akibat kasus DBD di 12 kecamatan Kota Bekasi. Dari data tersebut jumlah kematian terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 3 orang dari 341 kasus dan 214 kasus di Kecamatan Bekasi Timur.

Selanjutnya, ada 2 orang meninggal dari 118 kasus di Kecamatan Jati Asih, 2 orang dari 178 kasus di Kecamatan Bekasi Barat, dan 1 orang dari 153 kasus di Kecamatan Bekasi Selatan. Kemudian 1 orang dari 173 Kasus di Kecamatan Mustika Jaya dan 1 orang dari 54 kasus di Kecamatan Rawalumbu. 

Kecamatan Pondok Gede dengan 62 kasus dan 0 kematian, kecamatan Medan Satria dengan 95 kasus dan 0 kematian, kecamatan Pondok Melati dengan 19 kasus dan 0 kematian. Lalu kecamatan Jatisampurna dengan 45 kasus dan 0 kematian, dan Kecamatan Bantar Gebang dengan 23 kasus dan 0 kematian. 

Sementara kasus aktif sebanyak 59 kasus tersebar di 12 kecamatan. Dan terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara dengan kasus aktif sebanyak 12 pasien, ujar Tanti, Jumat (10/6/2022).

Dia menjelaskan pihaknya telah melaksanakan berbagai kebijakan dalam penanggulangan DBD di Kota Bekasi. Di antaranya pembuatan Whatsapp Group Puskesmas dan Rumah Sakit guna mempercepat koordinasi serta pelaporan kasus.

Kemudian pemberian Larvasida untuk tiap Puskesmas se-Kota Bekasi supaya bisa menekan jentik nyamuk Aedes aegypti. Serta monitoring Tim DBD di 12 kecamatan se-Kota Bekasi. 

Editor : Rizal Bomantama