BOGOR - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor akhrinya kembali membuka Pasar Hewan Jonggol. Pasar tersebut sempat ditutup atau lockdown karena temuan sapi terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) beberapa waktu lalu.
Jadi untuk terkait Pasar Hewan Jonggol karena memang sempat kita ambil kebijakan lockdown 14 hari. Kemarin kita coba bahas dengan peternak, pedagang, pemilik pasar hewan, Pak Camat, dan Keswan hasil kesepakatan itu Kamis kemarin boleh dilakukan atau mencabut lockdown, kata Kadiskanak Kabupaten Bogor, Oetje Subagdja, Jumat (10/6/2022).
BACA JUGA:Cegah PMK, Masyarakat Diimbau Tidak Beri Makan Rusa di Istana Bogor
Meski telah kembali dibuka, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pedagang maupun peternak. Mulai dari menjaga kebersihan hingga memperhatikan alur keluar masuk hewan.
Pertama, jangan sampai ada sapi yang sakit dicampur dengan sapi yang sehat. Kedua, harus jaga kebersihan masing-masing pedagang dan peternak. Harus jaga juga sterilisasi. Jangan sampai nanti sapi yang sakit menularkan ke sapi yang sehat. Terus berkoordinasi alur masuk dan keluar, tidak boleh disatukan. Tapi ada yang masuk, ada yang keluar, dengan arah yang berbeda. Jadi itu yang alhamdulillah akhirnya ada kesepakatan dan ditandatangani gitu makanya kita buka, jelasnya.
BACA JUGA:882 Ternak di Sleman Suspek PMK, Tersebar di 12 Kapanewon
Apabila ke depannya kembai ditemukan kasus PMK, maka pasar hewan tersebut akan kembali di lockdown selama 14 hari. Di samping itu, kasus PMK di wilayah Kabupaten Bogor sejauh ini belum terlalu berdampak pada stok daging menjelang Idul Adha.
Mengganggu atau tidak jelas PMK itu kan penyakit yang memang menular. Sepanjang sekarang kita melihat belum kelihatan. Cuma harus hati-hati, tapi mungkin penurunan mah ada, pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 14 ekor sapi yang berada di Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor dinyatakan terpapar PMK. Pasar tersebut akhirnya ditutup sementara atau lockdown sejak 27 Mei 2022 lalu.