POROS.ID - Pemkab Pandeglang diketahui telah menjual bangunan hunian sementara (huntara) tsunami yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

Sebagaimana diketahui, pembangunan huntara tsunami Pandeglang tersebut, dibangun dengan didanai APBN melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Penjualan bangunan huntara tsunami oleh Pemkab Pandeglang itu diketahui berdasarkan dokumene pengumuman lelang nomor 028/327-BPKD/IV/2021. Namun demikian, belum diketahui siapa pihak pemenang lelang tersebut.

Dari sebanyak 42 barang bongkaran milik daerah yang dijual melalui sistem lelang, diantaranya tercatat penjualan bangunan huntara yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Labuan, Carita dan Panimbang

Dokumen pengumuman lelang barang bongkaran, di beberapa titik merupakan bangunan huntara tsunami (Dok. Pemkab Pandeglang )

Salah satunya adalah bangunan huntara yang berlokasi di Kampung Cicadas Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang yang saat ini masih digunakan oleh sekitar 40 kepala keluarga

Dari sekitar  40 keluarga yang tinggal di huntara tersebut, 9 keluarga merupakan para korban yang rumahnya ludes disapu gelombang tsunami pada penghujung tahun 2018 lalu, namun hingga kini tidak mendapatkan jatah hunian tetap (huntap) seperti para korban yang lainnya.

Sementara puluhan lainnya yang tinggal di sana, merupakan warga yang sebelumnya tidak memiliki rumah, seperti tinggal di rumah kontrakan dan kost-kostan. Pasca huntara tersebut ditinggal oleh penghuninya ke hunian tetap (huntap), huntara itu kemudian ditempati oleh mereka.

Saat ini para penghuni huntara tersebut tengah diterpa keresahan lantaran adanya pihak yang meminta uang bayaran sebesar Rp700 ribu per satu unit huntara.