Menteri BUMN Diminta Copot Dirut PT MIND ID

  • 10 Juni 2022 18:58:33
  • Views: 16

Samrut Lellolsima | Jum'at, 10/06/2022 18:34 WIB

Dugaan

Aliansi Mahasiswa Pemuda Bergerak menuntut Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ratusan Massa Aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Bergerak (AMPB) meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menindaklanjuti dugaan aksi jual beli saham yang diduga dilakukan PT Saka Energi Indonesia Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara TBK (PGN).

Koordinator aksi, Zaenal mengungkapkan dugaan terjadinya akuisi 20 persen PI tersebut adalah sebuah skema yang dilakukan oleh mantan Direktur Utama PT PGN untuk kepentingan kelompok dan pribadi sejak dipimpin oleh Hendi Prio Santoso yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT MIND ID.

“Dugaan ini adalah bentuk acaman besar atas  kerugian yang dimainkan Direktur Utama PT MIND ID dan ancaman harus ditindak, akan ada kerugian negara yang harus segera di tangani oleh BUMN, katanya di Jakarta, Jumat (10/6).

Menurut dia, Menteri BUMN Erick Thohir harus segera menindak dan mencopot Hendi Prio Santoso atas dugaan ini sesuai visi bersih-bersih dari korupsi.

“Skema yang menjadikan PT Saka Energi sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan, dan kerugian negara tentu yang dilakukan oleh Pimpinan PT MIND ID, Hendi Prio Santoso adalah tindakan yang melanggar hukum, terang Zaenal.

“Sebelum Erick Tohir menjadi Calon Presiden ini sebagai tolak ukur komitmen beliau untuk bersih-bersih BUMN, imbuhnya.

Berdasarkan catatan pajak yang diterima, lanjut Zaenal, jumlah dugaan terjadinya kerugian negara diperhitungkan dari selisih nilai awal investasi sebesar USD 101,05 juta dan nilai akhir investasi pada laporan keuangan Saka Energi Oil and Gas Property Lapangan Kepodang sebesar USD 31,78 juta.

Sejak 2014 lalu ada proses Transaksi, lanjut Kordinator AMPB, pembayaran akuisisi saham sekitar USD 70 juta di Bank DBS Singapura. Transaksi yang sangat besar seharusnya menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani oleh BUMN.

“Bapak Mentri Erick Tohir untuk memanggil, Hendi Prio Santoso, sebagai kunci utama terjadi nya kerugian negara. Aksi jual beli saham ini di lakukan antara dua pihak, yakni Saka Energi Exploration Production BV (SEEPBV) dan Sunny Ridge Offshore Limited (SROL), terang Zaenal.

Bahkan, sambung Kordinator AMPB ini, kasus tersebut bukan hanya proses pembelian dan kepemilikan saham saja, tapi juga terdapat denda yang mesti diselesaikan oleh PT Saka Energi untuk mengganti rugi pajak yang tertera, seperti yang disampaikan Mahkama Agung (MA).

“BUMN harus segera turun gunung, lindungi negara dari ancaman kerugian, sebab kondisi negara kita sedang dalam masa pemulihan atas mogoknya perekonomian setelah bencana wabah Covid-19, dan kami akan terus mengkawal dan mengkaji sampai akar-akar nya terkait kerugian yang dilakukan oleh Hendi Prio Santoso, jelas Zaenal.

Dalam aksi tersebut, massa aksi juga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Menteri Erick Thohir.

Mulai dari mencopot Hendi Prio Santoso sebagai Direktur MIND ID. Kemudian meminta kepada Hendi Prio Santoso untuk mengganti kerugian Negara selama menjabat sebagai Direktur PT PGN dan PT MIND ID.

Selanjutnya, Erick Tohir juga diminta segera membersihkan setiap pegawai dari level Outsourcing sampai direktur yang terindikasi kasus Korupsi dalam bentuk apapun.

Terakhir, mendorong Erick Tohir untuk membersihkan dugaan Korupsi di tubuh BUMN terkhusus Direktur/Pimpinan setiap perusahaan dibawah naungan BUMN.

 

TAGS : Menteri BUMN Erick Thohir MIND ID Hendi Prio Santoso korupsi Aliansi Mahasiswa Pemuda Bergerak

https://www.jurnas.com/artikel/118614/Menteri-BUMN-Diminta-Copot-Dirut-PT-MIND-ID/
 
Sumber: https://www.jurnas.com/artikel/118614/Menteri-BUMN-Diminta-Copot-Dirut-PT-MIND-ID/
Tokoh





Graph

Extracted

persons Erick Thohir, Hendi Prio Santoso,
companies ADA,
ministries MA,
bumns PT Perusahaan Gas Negara,
nations Indonesia, Singapura,
places DKI Jakarta,
cities Gunung,
cases covid-19, korupsi,
brands Apple,