Cyberthreat.id – Grup ransomware Vice Society mengklaim serangan siber yang baru-baru ini menimpa kota Palermo di Italia. Serangan siber ini menyebabkan sejumlah layanan mati dalam skala besar.

Dikutip dari Bleeping Computer, Vice Society mengklaim bahwa mereka berada di balik serangan di Palermo dengan memposting entri di situs kebocoran data web gelap mereka. Mereka juga mengancam akan mempublikasikan semua dokumen yang dicuri, jika uang tebusan tidak dibayarkan.

Mengancam korban dengan publikasi data adalah praktik standar untuk kelompok ransomware saat ini, yang disebut taktik “pemerasan ganda, dan dapat menjadi cara ampuh untuk memeras korban. Namun dari kasus ini, terlihat bahwa negosiasi pembayaran tebusan belum menemui jalan buntu, dan Vice Society berharap ancamannya terhadap pejabat Palermo akan terbukti efektif.

Vice Society mungkin menyimpan informasi pengenal pribadi penduduk Palermo dan detail sensitif siapa pun yang telah menggunakan layanan digital kotamadya. Perlu dicatat bahwa geng ransomware belum memposting sampel file curian, dan dengan demikian, eksfiltrasi data yang diklaim belum dapat diverifikasi.

Vice Society dikenal karena melanggar jaringan dengan mengeksploitasi kerentanan yang diketahui pada sistem yang belum ditambal. Misalnya, pada Agustus 2021, peneliti Cisco Talos mengamati kelompok ransomware tertentu yang menyebarkan DLL yang mengeksploitasi CVE-2021-1675 dan CVE-2021-34527, atau kerentanan “PrintNightmare.

Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui apakah sistem komputer Palermo memiliki lubang keamanan yang dapat dieksploitasi untuk akses awal, itu tidak akan menjadi skenario yang dibuat-buat untuk jaringan negara yang menghadap publik.

Sementara itu, para pejabat di Palermo belum mengungkapkan rincian serangan itu, meskipun hampir seminggu telah berlalu sejak mereka mematikan seluruh sistem TI yang menjalankan semua layanan kota.

Bleeping Computer berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari SISPI, penyedia layanan TI yang saat ini menangani respons insiden dan pemulihan sistem, tetapi kami belum menerima tanggapan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kota Palermo di Italia mengalami serangan siber yang berdampak pada berbagai layanan bagi masyrakat dan wisatawan yang berkunjung.  serangan siber ini terjadi pada hari Jumat lalu, dan membuat pemerintah kota Palermo mematikan semua sistem untuk menangkis serangan siber. Pakar TI lokal telah mencoba memulihkan sistem selama tiga hari terakhir, namun semua layanan, situs web publik, dan portal online tetap offline.