TEMPO.CO, Kota Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang menargetkan membedah 450 rumah tidak layak huni menjadi hunian nyaman pada tahun ini. Perombakan dilakukan oleh Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan).
Kepala Disperkimtan Sugiharto Achmad Bagja mengatakan program bedah rumah Kota Tangerang dimulai sejak 2014. Hingga 2021 tercatat ada 7.032 rumah sudah dibedah.
Menurut Sugiharto dengan slogan Tangerang Liveable, Investable, Visitable, E-City (LIVE) maka bedah rumah bagian dari mewujudkan kota layak huni atau Liveable. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tertuang visi Kota Tangerang terwujudnya masyarakat sejahtera, berakhlakul karimah, dan berdaya saing.
Bagaimana masyarakatnya bisa berdaya saing kalau rumahnya tidak layak huni? Maka, program bedah rumah ini kami ciptakan dalam kurun waktu lama sejak 2014,kata Sugiharto.
Sugiharto mengatakan pada awal program ini berjalan, pada 2014, sebanyak 53 rumah berhasil dibedah. Hingga 2018, tercatat sebanyak 6.248 rumah sudah berhasil dibedah oleh Pemkot Tangerang. Di 2019, sebanyak 387 rumah dan pada 2020 program bedah rumah ini sempat terhenti karena pandemi COVID-19. Tetapi, program tersebut kembali berjalan di tahun 2021 dengan membedah sebanyak 350 rumah.
Tahun 2022 Disperkimtan sudah menyiapkan 450 rumah untuk dibedah dan semua sudah terverifikasi tersebar di 13 Kecamatan. Kami lakukan sinkronisasi dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk update tentang kebutuhan-kebutuhan atau data-data administrasi apa saja yang diperlukan dalam orientasi percepatan program bedah rumah ini, kata Sugiharto.
Salah satu warga Kampung Pisang penerima bantuan progran bedah rumah, Siti Aisyah, yang sehari-hari menjadi kuli cabut sayuran berterima kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang yang telah memperbaiki rumahnya melalui program bedah rumah.
Saya mengucapkan terima kasih rumah saya tidak bocor, dan sekarang jadi layak huni, kata Siti.
AYU CIPTA
Baca juga:
