Jakarta, CNBC Indonesia - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) ternyata tidak hanya terjadi di perusahaan yang baru dirintis, yang biasa disebut startup. Perusahaan raksasa seperti Microsoft juga harus mengenakan PHK ke 400 pegawai, tetapi dengan alasan yang berbeda.

Berdasarkan laporan Reuters, Microsoft mengumumkan akan menjalankan efisiensi yang substansial dalam bisnis mereka di Rusia. Perusahaan yang didirikan Bill Gates ini mengikuti langkah perusahaan lain asal Amerika Serikat yang menarik diri dari Rusia, setelah meletusnya perang di Ukraina.

Foto: Pendapatan Q1-2019 Microsoft USD 30,6 Miliar (CNBC Indonesia TV) Pendapatan Q1-2019 Microsoft USD 30,6 Miliar

Namun, Microsoft menegaskan bahwa mereka akan terus memenuhi kewajiban mereka kepada pelanggan di Rusia. Penghentian penjualan baru, yang telah diumumkan sejak Maret, juga akan tetap berlaku. 

Sebagai hasil dari perubahan proyeksi perekonomian dan dampaknya terhadap bisnis kami di Rusia, kami mengambil keputusan untuk mengurangi secara signifikan operasi kami di Rusia, kata juru bicara Microsoft.

Menurut Bloomberg yang dikutip oleh Reuters, keputusan Microsoft berdampak terhadap lebih dari 400 karyawan mereka di Rusia.

Sebelumnya, perusahaan-perusahaan raksasa lain seperti Apple, Nike, dan Dell Technologies telah memutuskan untuk hengkang dari Rusia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Hary Tanoe: Tsunami PHK Tanda Akhir Masa Emas Startup

(dem/dem)