Magetan (beritajatim.com) – Kondisi jembatan alternatif Magetan-Ngawi saat ini rusak cukup parah. Belum ada upaya dari pemerintah setempat untuk melakukan perbaikan.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Padahal, jembatan ini punya peran sangat penting bagi masyarakat sekitar. Khususnya bagi para pelajar yang bersekolah di seberang sungai.

Titania (12), warga Dusun Waduk, Desa Bayem Wetan, Sukomoro, Magetan, Jawa Timur sangat berharap jembatan alternatif itu bisa diperbaiki. Sebab, jembatan itu menjadi satu-satunya jalur bagi dia untuk bisa pergi ke sekolah di SDN Baderan, Desa Baderan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Dia dan teman-temannya tidak mungkin memutar ke jalan lain. Sebab, Titania berangkat dan pulang sekolah mengendarai sepeda dan tak mungkin menempuh jarak lebih jauh.

“Saya biasa lewat situ karena kalau lewat Karangmojo atau lewat jalan besar (jalan raya) memutar jauh. Tiap hari lewat jembatan ini, kata Titania pada beritajatim.com, Kamis (9/6/2022)

Dia mengharap jembatan itu segera diperbaiki atau dibangun ulang. Dia tak ingin di sisa waktu sekolah setahunnya harus melalui jembatan itu.

Meski tak berbahaya bagi pengendara sepeda namun tidak ada yang tahu kapan jembatan itu amblas dan membahayakan.

“Kami ingin berangkat ke sekolah dengan aman. Banyak adik kelas yang satu desa dengan saya masih sekolah di sana. Saya ingin jembatannya diperbaiki atau dibangun, kata Titania.

Warga setempat, Maidin warga setempat mengeluh akibat jembatan yang retak itu. Dia sangat berharap pemerintah melakukan perbaikan, apalagi mengingat jembatan itu jadi jalur alternatif yang menghubungkan Magetan dengan Ngawi.

“Kasihan anak-anak sekolah yang harus menyeberang jembatan ini tiap hari. Mereka harus turun dari sepeda dan menerobos pagar untuk berangkat maupun pulang sekolah, pungkasnya. (fiq/beq)