Bocah Selamat Penembakan di Texas Bersaksi di Kongres Amerika Serikat

  • 09 Juni 2022 13:05:21
  • Views: 12

TEMPO.CO, Jakarta - Miah Cerrillo, anak berusia 11 tahun yang selamat dari penembakan massal bulan lalu di sebuah sekolah dasar yang berada di Texas, Amerika Serikat, bersaksi di Kongres. Kepada anggota parlemen AS dia menyampaikan, bagaimana dia mati-matian bertindak untuk menyelamatkan hidupnya sendiri setelah pria bersenjata menembak seorang teman di sebelahnya. 

Cerrillo dan orang tua dari beberapa anak muda AS yang terbunuh dan terluka dalam serangkaian penembakan massal baru-baru ini bersaksi pada Rabu, 8 Juni 2022 di depan panel kongres. Kesaksian korban itu berlangsung di tengah perdebatan peraturan soal keamanan senjata oleh anggota senat dari Demokrat dan Republik.

Dia memberitahu guru saya, 'selamat malam', dan menembaknya di kepala dan kemudian dia menembak beberapa teman sekelas saya dan papan tulis,  kata Cerrillo seperti dikutip Reuters dari wawancara yang direkam untuk Komite Pengawasan dan Reformasi DPR.

Dia menembak teman saya yang ada di sebelah saya, saya sempat berpikir dia akan kembali ke ruangan itu. Saya terkena darah teman saya. Badan saya kemudian berlumur darah, ujarnya menambahkan. Gadis muda itu mengatakan dia takut kekerasan seperti itu bisa terjadi lagi di sekolah.

Cerrillo berbicara sekitar dua minggu setelah penembakan di Texas oleh pelaku yang juga masih remaja berusia 18 tahun di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas. Peristiwa itu menewaskan 19 teman sekelas dan dua guru Cerrillo.

Rentetan penembakan massal di seluruh Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir telah menewaskan puluhan orang dan memicu putaran terakhir pembicaraan bipartisan di Senat AS. Sedikitnya 200 warga AS tewas akibat pembunuhan massal tahun ini.

Dewan Perwakilan Rakyat AS sejak tahun lalu telah melewati serangkaian reformasi terkait senjata yang kemungkinan akan diblokir oleh Senat Republik. Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kepada Reuters bahwa dia memiliki kepercayaan pada negosiator Senat dan mencatat urgensi bagi Kongres untuk bertindak.

Dengan Demokrat dan Republik terpecah belah mengenai senjata, pembicaraan Senat telah berfokus pada tujuan sederhana termasuk mendorong negara bagian untuk meloloskan undang-undang bendera merah untuk menolak senjata api kepada orang-orang yang dinilai berisiko bagi diri mereka sendiri atau publik dan pendanaan federal untuk meningkatkan keamanan sekolah.

Menurut para senator, sejumlah senator bipartisan pada perundingan Rabu sedang menawar kemungkinan biaya untuk meningkatkan pengobatan penyakit mental yang dapat berkontribusi pada kekerasan senjata dan untuk mendanai program bendera merah negara bagian. Senator Demokrat Richard Blumenthal mengatakan, sementara, pihaknya hampir menangani sejumlah masalah ini. Namun negosiator masih memiliki banyak detail untuk diselesaikan.

Selama sidang DPR, Partai Republik di panel itu bersumpah untuk membela hak untuk menyimpan dan memanggul senjata sebagaimana dilindungi oleh Amandemen Kedua Konstitusi Amerika Serikat. Banyak dari mereka keberatan dengan proposal seperti membatasi penjualan senapan gaya serbu. Senjata itu merupakan jenis yang digunakan dalam pembantaian Uvalde dan penembakan massal lain seperti di sebuah toko kelontong Buffalo, New York, yang menewaskan 10 korban kulit hitam. 

Baca: Seberapa Serius Amerika Serikat Mengatasi Penembakan Massal

REUTERS


https://dunia.tempo.co/read/1600033/bocah-selamat-penembakan-di-texas-bersaksi-di-kongres-amerika-serikat

Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1600033/bocah-selamat-penembakan-di-texas-bersaksi-di-kongres-amerika-serikat
Tokoh





Graph

Extracted

persons Nancy Pelosi, Richard,
companies ADA, Reuters,
ministries DPR RI,
organizations API,
parties Demokrat,
nations Amerika Serikat,
places DKI Jakarta,
cities New York,
cases pembunuhan, penembakan,