Papasan Berbahaya Jet Tempur J-16 Cina dan P-8 Poseidon Australia

  • 09 Juni 2022 13:04:58
  • Views: 8

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jet tempur Cina dan pesawat patroli udara multi-misi Australia terlibat insiden berbahaya di udara di atas Laut Cina Selatan pada akhir Mei lalu. Saat itu, pesawat tempur J-16 milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Cina melemparkan serbuk anti-radar mirip kembang api sambil melesat memotong di depan pesawat P-8 Poseidon yang dioperasikan Angkatan Udara Australia.

Aksi J-16 tersebut dinilai membahayakan pesawat P-8 Poseidon dan keselamatan sembilan krunya. Ini karena sebagian bahan anti-radar yang dilepaskan itu terisap mesin Poseidon. Aksi memotong pada jarak yang sangat dekat dan jelas sekali sangat membahayakan, kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles saat mengungkap insiden itu seperti dilaporkan media setempat pada Senin, 6 Juni 2022.

Marles menuturkan bahwa insiden terjadi di atas ruang udara internasional pada 26 Mei 2022. Saat itu P-8 Poseidon terbang dari Pangkalan Clark di Filipina untuk misi yang disebut Marles sebagai, Aktivitas surveillance maritim rutin.

Intersep kemudian terjadi dengan jet tempur J-16, yang diketahui hanya dioperasikan militer Cina, terbang menghampiri hingga bersisian dengan P-8 Poseidon dan kemudian melepas flare sembari berakselerasi memotong di depan hidung pesawat P-8.

Flare atau chaff itu adalah bantuan pertahanan yang biasa digunakan pesawat tempur untuk mendistrak rudal berpenuntun radar milik musuhnya. Isinya adalah kepingan-kepingan aluminium foil, didesain untuk dirilis di ketinggian. Saat dilepas, kepingan-kepingan itu muncul di layar radar sebagai obyek yang lebih besar dan solid. Ini bisa menyebabkan rudal berbelok dari targetnya dan mengejar target itu.

Jet tempur J-16D memiliki perangkat keras terintegrasi untuk membuat jamming dan rudal anti-radar lebih efektif, mungkin dirancang untuk menggunakan rudal jammer dan anti-radar. Dengan muatan maksimum peralatan perang elektronik, J-16 akan memiliki enam dari dua belas cantelan bebas untuk membawa senjata. Twitter

Adapun P-8 Poseidon adalah versi militer dari pesawat penumpang Boeing 737 yang didesain untuk perang anti-kapal selam; anti-persenjataan di darat; dan misi intelejen, pemantauan dan mata-mata. P-8 Poseidon menggunakan bodi utama dari 737-800 dan kedua sayap milik 737-900, serta mendapat tenaga dari dua mesin CFM 56-7B.

Shenyang J-16 adalah jet tempur multiperan dengan dua awak. Jet tempur ini adalah turunan dari Su-27 Flanker Rusia dan menjadi tandingan dari F/A-18F, versi kokpit dua awak dari jet tempur Super Hornet Angkatan Laut Amerika. J-16 didukung dua mesin WS-10A yang memberinya kecepatan maksimal hingga Mach 1,98. Persenjataannya adalah meriam GSh-30-1 dan rudal PL-9 berpenuntun inframerah serta rudal PL-12 dan PL-15 yang berpenuntun radar.

Penggunaan chaff yang serampangan dalam insiden 26 Mei lalu telah menempatkan P-8 dalam bahaya serius. Ini karena mesin jet didesain mengisap udara dari depan pesawat dan kemudian menjadikannya daya dorong. Jika ada benda asing yang ikut terisap dan merusak bilah kipas tentu akan membuat mesin pesawat mati. Beruntung, Marles mengatakan, kru P-8 Poseidon Australia berhasil lolos dari bahaya dan memujinya telah bereaksi profesional.

Insiden itu menambah panjang catatan tentang insiden papasan yang 'tak aman dan tidak profesional' dengan militer Cina. Angkatan Laut Amerika sepanjang 2016-2018 saja mengumpulkan 18 insiden itu. Yang terparah sejauh ini terjadi pada April 2001, melibatkan jet tempur F-8 Cina yang bertabrakan dengan pesawat pengumpul data intelejen elektronik EP-3 Aries II milik Angkatan Laut Amerika.

Jet tempur itu jatuh dan menewaskan pilotnya. Sedangkan EP-3 mengalami kerusakan namun berhasil mendarat di Pulau Hainan, Cina. Kru pesawat sempat menjalani interogasi sebelum dilepaskan Beijing. Adapun insiden 26 Mei dianggap aksi paling agresif dan berbahaya dari militer Cina terhadap pesawat asing selama dua dekade ke belakang.

Khusus dengan Australia, itu bukanlah yang pertama. Di awal tahun ini, Canberra menuduh kapal perang Cina beroperasi di lepas pantai Australia menggunakan laser militer untuk mengganggu kru P-8 Poseidon.

Pesawat Angkatan Udara Australia (RAAF) P-8A dan pengintaian dari kapal perusak berpeluru kendali kelas Luyang milik Tentara Pembebasan Rakyat yang terlibat dalam insiden penembakan laser dengan pesawat patroli maritim RAAF P-8A Poseidon. Foto : Departemen Pertahanan Australia

Belum lama, Kanada juga menuding Cina melakukan intersep berbahaya terhadap pesawat patroli laut CP-140 Aurora. Bedanya, menurut laporan Global News, jet tempur Cina mendekat tidak disertai pelepasan kembang api tapi si pilot menunjukkan jari tengah ke arah pesawat Kanada. Saat itu CP-140 Kanada sedang menjalankan misi pemantauan penerapan sanksi internasional terhadap Korea Utara di laut.

POPULAR MECHANICS, AUSTRALIAN DEFENCE

Baca juga:
Pesawat Mata-mata AS Menyusup ke Cina, Menyamar Jadi Pesawat Malaysia?


https://tekno.tempo.co/read/1600037/papasan-berbahaya-jet-tempur-j-16-cina-dan-p-8-poseidon-australia

Sumber: https://tekno.tempo.co/read/1600037/papasan-berbahaya-jet-tempur-j-16-cina-dan-p-8-poseidon-australia
Tokoh



Graph

Extracted

persons Richard,
companies ADA, Boeing, Twitter,
organizations API,
nations Amerika Serikat, Australia, Filipina, Kanada, Korea Utara, Malaysia, Republik Rakyat Cina, Rusia, Taiwan,
places DKI Jakarta,
cities Beijing, Canberra,
cases Insiden penembakan, penembakan,
musicclubs APRIL,