Menelisik Sejarah Singkat Stasiun Gambir yang Sempat Diisukan akan Pensiun Layani Kereta Jarak Jauh

  • 09 Juni 2022 12:17:52
  • Views: 14

JAKARTA, iNews.id - Sejarah singkat Stasiun Gambir menarik untuk ditelisik. Stasiun kereta api (KA) Gambir di Jakarta Pusat belakangan memang tengah menjadi sorotan.

Beredar kabar bahwa salah satu stasiun besar di Ibu Kota tersebut akan pensiun atau tidak melayani perjalanan jarak jauh. Namun, kabar tersebut telah ditepis oleh manajemen perusahaan milik BUMN tersebut. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan bahwa Stasiun Gambir saat ini masih melayani perjalanan jarak jauh. Hal itu disampaikan oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Masyarakat yang sudah membeli tiket dan akan naik kereta api jarak jauh tidak perlu khawatir, karena isu bahwa Stasiun Gambir telah pensiun tidak benar, tegas Joni dilansir iNews.id dari MNC Portal Indonesia, Kamis (9/6/2022).

Kabar tentang akan pensiunnya Stasiun Gambir berhembus karena adanya rencana alih fungsi untuk melayani KRL saja. Lantas bagaimana perjalanan Stasiun Gambir dari masa ke masa? Berikut ini adalah ulasan mengenai sejarah Stasiun Gambir.

Sejarah Singkat Stasiun Gambir

Mengutip dari laman resmi Heritage KAI, sejarah lahirnya Stasiun Gambir dimulai saat perusahaan Nederlandsch Indisch Spoorweg Maatschappij (NISM) membuka jalur kereta pertama jurusan Batavia (Jakarta) - Buitenzorg (Bogor) pada tahun 1871. 

Gagasan pembangunan kereta api Jakarta - Bogor sebenarnya telah ada sejak tahun 1846 pada masa Gubernur Jenderal J. J. Rochussen. Namun, rencana pembangunan tersebut baru resmi direalisasikan Jumat, 15 Oktober 1869.

Proyek sepanjang 56 km itu dipimpin oleh Ir. J. P. Bordes. Ia membagi jalur tersebut menjadi tiga bagian, yakni Batavia-Weltevreden (Sekitar Sawah Besar, Jakarta Pusat), Weltevreden-Meester Cornelis (Jatinegara), dan Meester Cornelis-Bogor. 

Antara Batavia menuju Weltevreden, sepanjang 6 km diresmikan NISM pada 15 September 1871. Di saat yang sama, dibuka juga jalur simpang ke Pasar Ikan. Sebagai tempat perhentian di Weltevreden, NISM membangun Halte Koningsplein, yang masih berupa bangunan kecil sederhana. Dinamakan Koningsplein karena semasa kolonial Belanda, halte itu berada di tepi timur Koningsplein atau Lapangan Raja (saat ini Kawasan Silang Monas). 

Lokasi halte tersebut cukup strategis, karena dekat dengan kawasan perbelanjaan Noordwijk (kini daerah Juanda) dan Pasar Baru. NISM kemudian membangun sebuah perhentian baru di Weltevreden. Stasiun Weltevreden dibuka pada 4 Oktober 1884, dan terletak beberapa ratus meter arah utara dari Halte Koningsplein. 

Keberadaan Stasiun Weltevreden yang lebih baru dan megah otomatis mengganti peranan Halte Koningsplein. Stasiun baru tersebut telah memiliki atap besi yang ditopang tiang besi cor. Cikal bakal Stasiun Gambir itu melayani perjalanan kereta jarak jauh seperti Bandung dan Surabaya.

Sampai tahun 1900, pemerintah melalui Perusahaan Kereta Api Negara Staatsspoorwegen (SS), menjalankan kereta lintas Jakarta-Bekasi-Karawang, Jakarta-Duri-Tangerang serta Duri-Rangkasbitung. Hingga pada tahun 1913, pemerintah melalui SS mengambil alih jalur kereta api Jakarta-Bogor milik NISM

Pada tahun 1937, nama Stasiun Weltevreden diganti menjadi Stasiun Batavia Koningsplein. Kala itu stasiun tersebut telah menjadi stasiun tersibuk di Hindia Belanda. Pasalnya, hampir seluruh kereta jarak jauh utama singgah di stasiun ini.

Stasiun Batavia Koningsplein kemudian dikenal dengan Stasiun Gambir. Belum diketahui kapan pastinya penamaan baru tersebut muncul. Tetapi diduga nama Stasiun Gambir mulai dikenal sekitar tahun 1922.

Saat itu masyarakat menyebut Koningsplein dengan Lapangan Gambir, konon karena di lapangan tersebut tumbuh Pohon Gambir. Pohon yang getahnya dapat disadap sebagai bahan baku pembuat gambir, salah satu bumbu untuk menyirih, tulis laman resmi Heritage KAI.

Editor : Komaruddin Bagja

Bagikan Artikel:




https://www.inews.id/news/megapolitan/menelisik-sejarah-singkat-stasiun-gambir-yang-sempat-diisukan-akan-pensiun-layani-kereta-jarak-jauh

Sumber: https://www.inews.id/news/megapolitan/menelisik-sejarah-singkat-stasiun-gambir-yang-sempat-diisukan-akan-pensiun-layani-kereta-jarak-jauh
Tokoh







Graph