Jakarta (beritajatim.com) – Wacana pembentukan koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhembus. Bagaimana tanggapan PKS?

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi mengakui, PKB dan PKS memiliki banyak kesamaan, misalkan saja sama-sama partai nasionalis yang bercorak Islam, lahir dari rahim Reformasi,serta kader PKS pun banyak yang alumni pesantren.

“Oleh karenanya, jika PKS dan PKB berkoalisi ini bukan barang baru, pasti akan cepet klop nya, ujar Habib Aboe, Rabu (8/6/2022).

Dia menambahkan, hal yang menarik adalah kalau PKB dan PKS sudah berkumpul, maka representasi keummatan sudah berkolaborasi disitu. Ini sudah menjadi poros yang sangat kuat merepresentasikan poros ummat atau poros santri.

“Saya yakin poros keummatan yang menyatukan PKS dan PKB akan menjadi magnet yang luar biasa untuk yang lain. Ini akan mejadi magnet kuat bagi partai lain untuk bergabung, katanya.

Disisi lain jika poros keummatan PKB dan PKS ini bergabung, lanjut Habib Aboe, pasti akan langsung dilirik oleh para capres yang ada. Karena dua partai ini mesinnya riil, mesin politk dua partai ini bukan kaleng kaleng.

Artinya, dia menegaskan, jika seorang capres didukung PKB dan PKS mereka ini tidak beli tiket kosong, karena dibalik dua partai ini kekuatan gress rootnya bisa diandalkan. Oleh karenya, dia yakin kalau dua partai ini menjadi satu poros, magnetnya akan kuat, baik kepada partai lain untuk bergabung dalam koalisi, maupun untuk para capres yang ingin berjodoh dengan PKS.

“PKS dikenal memiliki kader ulet dan militan, demikian pula PKB yang memiliki jaringan Kyai Kampung dan para santri. Tentu ini ada mesin politik yang tidak akan dipandang sebelah mata oleh para capres, ujarnya. (hen/ted)