Saya menggalinya sekitar sembilan tahun lalu. Saat itu selepas Maghrib dan saya sudah menyelesaikan peekerjaaan menggali tanah untuk bahan batu bata, tiba-tiba saya merasa ada yang menyuruh saya untuk kembali menggali. Lalu saya meneruskan untuk menggali dan ternyata saya menemukan sebuah guci kuno, ujar Warga Dusun Karanganyar, Desa Mranggen, Klaten, Haruntala, di Klaten, Rabu, 8 Juni 2022.
Tidak hanya satu, Harun menemukan dua guci dalam kedalaman sekitar satu setengah meter di lahan persawahan di desa tersebut. Kemudian dalam garis lokasi yang sama dengan jarak seratusan meter dari lokasi semula, dia kembali menemukan benda kuno lainnya berupa periuk.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berbeda dengan dua guci sebelumnya, Harun menemukan periuk dalam kedalaman sekitar dua meter. Dia mengklaim tidak hanya satu periuk yang dia dapati dalam beberapa waktu setelahnya.
Kalau periuk saya sempat tahu ada ratusan, tapi tidak utuh. Dan tidak saya ambil. Ada juga warga lain yang juga menemukan perisai, pedang, tombak, dan sudah berkarat, bebernya.
Sampai saat ini, benda-benda kuno tersebut masih disimpan di rumah-rumah penduduk sekitar. Sementara itu, Ketua Komunitas Pemerhati Cagar Bidaya Klaten, Wisnu Hendrata mengungkapkan, sejumlah benda kuno tersebut diduga merupakan peninggalan Mataram Kuno.
Salah satu gucinya, dari ciri-cirinya merupakan guci buatan Dinasti Tang. Dan dari penemuan-penemuan tersebut, kemungkinan wilayah ini merupakan sebuah permukiman warga berdasarkan temuan periuk yang biasanya digunakan untuk memasak, dan bukan untuk ritual, terangnya.
Dia berharap warga Desa sekitar mendapatkan edukasi terkait cagar budaya agar memiliki rasa memiliki dan melindungi serta melestarikan.
Selayaknya benda-benda seperti itu kita selamatkan, jangan sampai diperjual belikan secara ilegal. Kita akan mendata dan mendokumentasikan, mengkonfirmasi dan melaporkan padaa dinas terkait penemuan ini. Masyarakat boleh memanfaatkannya asal untuk koridor berguna bagi masyarakat, ungkapnya.
(ALB)