POROS.ID - Sebanyak 40 kepala keluarga korban tsunami Pandeglang yang tinggal di hunian sementara (huntara) yang berlokasi di Kampung Cicadas, Desa Teluk, Kecamatan Labuan mengaku tak pernah menerima bantuan sosial (Bansos)

Keluhan itu disampaikan oleh mereka saat didatangi ketua DPD KNPI Banten Dwi Nopriadi dan jajaran pengurus, Rabu 8 Juni 2022.

Sofi (30) warga yang ditinggal di huntara Kampung Cicadas, mengaku sedih dengan kondisi itu. Mereka merasa tidak diakui oleh pemerintah.

Baca Juga: Pelantikan Kepsek, Pengawas dan Kasubag TU SMA-SMK Diminta Tak Buru-buru, KNPI Banten: Harus Transparan

Padahal, kata Sofi, dirinya dan warga lainnya bukan warga bodong, melainkan memiliki dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

Hampir dua tahun tingghal di sini, gak pernah terima PKH, BPNT dan lainnya. Anak yang sekolah juga gak dapat bantuan (PIP), kata Sofi.

Sofi pun menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPD KNPI Banten, Dwi Nopriadi yang telah memberikan bantuan berupa uang tunai kepada mereka.

Bantuan ini sangat bermanfaat, karena kondisi kami di sini sangat sulit. Suami rata rata kerjanya melaut, pulangnya tiga hari sekali. Itu juga kadang kadang gak bawa hasil, keluhnya.

Baca Juga: Rumah Hancur, 9 Keluarga Korban Tsunami Pandeglang Tidak Mendapat Huntap, Kondisi Saat Ini Menyedihkan