Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak startup di berbagai bidang yang terus bermunculan di Indonesia. Salah satu yang menarik adalah financial technology atau fintech.

Direktur Utama Mandiri Capital, Eddi Danusaputro mengatakan fintech kemungkinan bakal tetap jadi primadona dan terus diminati. Termasuk juga sub-kategorinya, wealth management, ungkapnya.

Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana CEO Mandiri Capital Eddi Danusaputro

Dia menambahkan hal serupa juga terjadi pada e-commerce atau new retail, yang juga bisa datang dari media sosial. Ketiga logistik, di Indonesia dengan luasnya Indonesia ada laut darat udara transportasi. Banyak problem opportunity startup yang main di logistik terus diminati, kata dia dalam program Profit CNBC Indonesia, Selasa (5/10/2021).

Ini hidden gem, benar-benar bisa growing agritech luar biasaDirektur Utama Mandiri Capital, Eddi Danusaputro

Sektor lain yang menarik adalah terkait pendidikan, kesehatan dan makanan atau edu-tech, health-tech, serta food-tech. Sektor pertanian juga menarik untuk pendanaan, seperti membantu dari teknologi, modal, hingga marketplace untuk membeli hasil panennya.

Eddi mengatakan jumlah startup pertanian belum sebanyak di sektor lain. Namun, dia menambahkan sektor ini dapat berkembang dan akan sangat luar biasa.

Ini hidden gem, benar-benar bisa growing agritech luar biasa. Saya berharap agritech terus bisa berkembang, ungkapnya.

Untuk proyeksi startup 10 tahun ke depan, Eddi mengatakan jangan hanya jago di dalam negeri saja. Namun diharapkan agar para startup bisa melirik pasar luar negeri.

Harapan itu, dia mengatakan berlaku untuk startup dengan titel unicorn atau yang masih calon unicorn. Pasar yang bisa dituju oleh startup adalah yang mirip dengan Indonesia, misalnya beberapa negara di Asia Tenggara.

Market potensialnya besar. Kasih semangat, jangan jago kandang harus bisa ekspansi. Unicorn dan calon unicorn melirik pasar di luar, yang mirip seperti Thailand, Fillipina, dan Malaysia, jelas Eddi.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Investor Asing Kuasai Startup RI, Kok Bisa?