Bandara Banyuwangi Masuk Dalam Nominasi Penghargaan Arsitektur Internasional

  • 08 Juni 2022 09:19:35
  • Views: 15

MerahPutih.com - Bandara Banyuwangi tengah bersaing dengan puluhan karya arsitektur dari 16 negara. Fakta tersebut tercatat di situs resmi Aga Khan Awards for Architecture (AKAA).

AKAA merilis 20 nominasi yang berhasil melampaui 463 proyek arsitektur dari berbagai negara belahan dunia. Green Airport Bandara Banyuwangi terkategori dalam bangunan berarsitektur terbaik.

Baca Juga:

Naik Pesawat dari Sumenep ke Banyuwangi Hanya Rp 245 Ribu

AKAA merupakan penghargaan di segmen arsitektur yang digelar setiap tiga tahun sekali. Karya yang masukPenghargaan ini, dalam nominasi dinilai tidak sekedar menampilkan keunggulan arsitektur.

Karya arsitektur, harus merespon aspirasi budaya, mendukung konservasi, dan peningkatan kualitas lingkungan. Penghargaan ini juga tidak hanya untuk arsitek, tapi semua pihak yang terlibat dalam proyek.

20 Karya arsitektur yang bersaing dengan Bandara Banyuwangi, di antaranya, Wafra Wind Tower dari Kuwait, Tulkarm Courthouse dari Palestina, Flying Saucer Rehabilitation dari Uni Emirat Arab, Le Jardin d’Afrique dari Tunisia.

Pemenang penghargaan ini, berhak memperoleh hadiah senilai USD 1 juta dan ini merupakan penghargaan terbesar di bidang arsitektur.

Untuk memenuhi syarat untuk memperoleh penghargaan AKAA tahun 2022, proyek arsitektur harus rampung antara 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2021, dan digunakan minimal satu tahun.

Sejak diluncurkan 45 tahun lalu, tak kurang 121 proyek yang telah menerima penghargaan dari AKAA mencapai hampir 10.000 proyek yang diarsipkan. AKAA yang didirikan Aga Khan di Tahun 1977, untuk menilai dan mengapresiasi konsep arsitektur yang berhasil memfasilitasi kebutuhan dari aspirasi masyarakat.

Ini jadi kebanggaan. Bandara Banyuwangi masuk nominasi kompetisi arsitektur kelas dunia, bersaing dengan puluhan karya arsitektur lain dari berbagai negara, tutur Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Selasa (07/06/2022).

Bandara Banyuwangi cukup mengundang perhatian dunia yang tak hanya dari desainnya yang mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi), tetapi juga bangunannya berkonsep hijau serta ramah lingkungan (Green Building).

Konsep hijau tersebut nampak dari atap terminal yang terhampar tanaman, konservasi air dan sunroof menjadi sumber cahaya alami di saat siang hari. Dari atap bangunannya menampilkan sekat yang jelas antara terminal keberangkatan dan kedatangan. Dan pantas bandara ini menjadi bandara hijau pertama di Indonesia. (Andika Eldon / Jawa Timur)

Baca Juga:

RSUD Banyuwangi Bikin Layanan Pasien Lewat Aplikasi E-NGET


https://merahputih.com/post/read/bandara-banyuwangi-masuk-dalam-nominasi-penghargaan-arsitektur-internasional

Sumber: https://merahputih.com/post/read/bandara-banyuwangi-masuk-dalam-nominasi-penghargaan-arsitektur-internasional
Tokoh



Graph