Termasuk, Samsung Electronics yang baru saja mengenalkan produk Bespoke Home 2022 . Kami ingin membuat produk seefisien dan seekologis mungkin, ujar JaeSeung Lee, President and Head of Digital Appliances Business, Samsung Electronics.

Menurut Lee, fokus di lingkungan sudah dimulai sejak produksi. Kami berupaya mencegah kontaminasi tanah dengan meminimalkan limbah yang dihasilkan dari pabrik, termasuk pecahan kaca, ujarnya.

Selain itu, Samsung juga mendaur ulang bahan cair seperti limbah oli dan cat menjadi bahan bakar agar bisa digunakan nantinya.

Fasilitas manufaktur Samsung untuk Digital Appliances di Korea sudah mencapai tingkat daur ulang limbah industri sebesar 93 persen pada 2019, naik jadi 98 persen pada 2021, beber JaeSeung Lee.

Dalam hal pengiriman produk, Samsung membatasi ketergantungan berlebihan pada sumber daya alam lewat penggunaan kemasan ramah lingkungan (eco-packaging) yang dapat digunakan kembali oleh konsumen di rumah. Bahkan, ada panduan produk dalam format digital melalui kode QR untuk mengurangi produksi panduan produk berbahan kertas, ia menambahkan.

Dari sisi inovasi, konsep ramah lingkungan diwujudkan lewat fitur inverter dan kecerdasan buatan (AI). Kulkas Samsung, misalnya, memakai Digital Inverter Compressor yang hemat listrik. Sedangkan mesin cuci memakai teknologi AI Ecobubble.

Dampaknya besar. Konsumsi energi terpangkas 67 persen untuk bottom-mounted refrigerator dari 2000 hingga 2020 dan 53 persen untuk mesin cuci tipe drum dari 2011 hingga 2020, ujar Lee.