KIB Hindari Populisme di Momen Pilpres, Pengamat: Waspadai Capres Bangun Sentimen Agama

  • 07 Juni 2022 22:49:02
  • Views: 17

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak ingin terjerat dengan populisme di Pemilu 2024. Populisme diyakini tidak memiliki jaminan untuk menang pilpres.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, gagasan yang dibawa oleh KIB layak dijual. Secara umum (gagasan mengakhiri populisme) bagus, kata Adi saat dihubungi, Selasa (7/6/2022).

Namun demikian, Adi menilai, tidak ada jaminan populisme bisa dihindarkan dalam kontestasi Pilpres 2024. Sebab, kata Adi, ada kemungkinan pihak yang sengaja menggunakan populisme untuk menaikan elektabilitas.

Bahkan ada yang sengaja menggunakan populisme demi elektabilitas, tambahnya.

Adi menjelaskan, populisme saat ini beragam. Ada yang mengatasnamakan agama, identitas kesukuan, primordial, dan isu kebangsaan. Adi menambahkan, semua capres berpotensi terpapar dan menggunakan isu populisme. 

Karena hakikat dari populisme itu adalah gerakan rakyat yang merasa dimarjinalkan negara hidupnya. Dalam konteks itu, populisme bukan hanya islam, tapi juga bisa sentimen berbasis kebangsaan lainnya, kata Adi.

Adi mencontohkan, bagaimana pada Pemilu 2019 lalu, dimana populisme Islam menguat karena dimobilisasi. Ada capres yang dituding anti umat Islam dan kerap kriminalisasi ulama. Sementara ada capres lain yang mengaku dirinya didukung ulama.

Tak perlu sebut nama, tapi publik sudah tahu siapa yang mencoba menggerakkan populisme Islam, terangnya.

Termasuk, lanjut Adi, saat ini, ada figur tertentu yang selalu mengesankan dirinya dekat dengan umat Islam. Ini bagian dari upaya membangun sentimen populisme Islam di 2024 nanti, jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN merupakan berdasarkan kesepakatan awal dan kesetaraan antar partai politik.

Suharso merasa aneh bila ada pihak-pihak yang cemburu dengan terjalinnya KIB. Ia menilai pihak yang tidak suka dengan kehadiran KIB menunjukan permainan politik yang tidak baik.

Kami kira semestinya aneh bin ajaib ada orang kita berteman dan menjalin hubungan kemudian cemburu kemudian melakukan sesuatu saya kira tidak pada tempatnya dan itu menunjukkan permainan politik yang tidak baik, ujar Suharso saat silaturahmi nasional KIB di kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu, 4 Juni 2022.

Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB. Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.

Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme, ujar Suharso.

Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut antar rekan KIB akan saling mengisi. Pihaknya juga punya tujuan bersama untuk menang Pemilu 2024.

Seluruh koalisi tujuan utamanya menaikkan elektabilitas dan kedua tujuan koalisi untuk saling mengisi, dan saling mengisi diperlukan untuk kita, ujarnya.

 

Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Petinggi PPP dan Partai Amanat Nasional menggagas koalisi menuju Pemilu 2024. Apakah langkah dari para Pimpinan Parpol ini sudah tepat? Mengingat sejumlah pimpinan parpol masih berada dala...


https://www.liputan6.com/news/read/4980965/kib-hindari-populisme-di-momen-pilpres-pengamat-waspadai-capres-bangun-sentimen-agama

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4980965/kib-hindari-populisme-di-momen-pilpres-pengamat-waspadai-capres-bangun-sentimen-agama
Tokoh







Graph

Extracted

persons Adi Prayitno, Airlangga Hartarto, Suharso Monoarfa,
companies ADA, WhatsApp,
ministries BIN,
ngos Parameter Politik Indonesia,
religions Islam,
parties Gelora, Golkar, PAN, PPP,
topics Pemilu 2024, Pilpres 2024,
events Pemilu 2019,
fasums GBK,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cases Kriminalisasi Ulama,
brands Apple,