Ketimbang Galau dengan Turki dan Mesir, Ekonom Sarankan Sri Mulyani Belajar

  • 07 Juni 2022 21:45:52
  • Views: 4

Ekonom muda Bhima Yudhistira menyarankan Menteri Keuangan Sri Mulyani tak perlu galau dengan tingginya inflasi di Turki, atau defisit anggaran di Mesir. Pelajari kesalahan luar negeri agar tak menular ke Indonesia.

“Memang perlu diwaspadai kondisi inflasi di Turki meskipun struktur ekonominya berbeda dengan Indonesia. Turki itu, ketergantungan impornya cukup besar, Kemudian, kebijakan moneternya tidak kredibel yang menciptakan pelemahan nilai tukar mata uangnya secara ekstrem, papar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Dia menyarankan Sri Mulyani untuk belajar hal penting dari melejitnya inflasi di Turki hingga 74 persen. Bahwa, pengendalian terhadap arus impor, khususnya pangan dan energi, sangat urgen. “Turki inflasinya naik drastis, karena pengaruh naiknya harga gandum dan minyak mentah yang memukul daya beli masyarakat di sana, bebernya.

Sejauh ini, lanjut Bhima, inflasi di Indonesia berada di kisaran 3,5 persen. Karena, pemerintah masih bisa menjaga BBM, LPG 3 kilogram (kg) serta tarif listrik tidak naik. “Sebaiknya harga BBM jenis Pertalite dan LPG 3kg dijaga stabil hingga akhir tahun. Sementara stok pangan harus betul-betul dijaga dan perlu meningkatkan produksi dalam negeri, sehingga lebih punya daya imun terhadap gejolak eksternal, kata Bhima.

Dalam pertemuan tahunan Islamic Development Bank atau IsDB di Sham El Sheik, Mesir, beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyempatkan diri untuk bertemu beberapa menteri keuangan termasuk menteri keuangan Turki dan Mesir.

“Menteri Keuangan Turki [Nureddin Nubeti] mengatakan inflasi di dalam negerinya 74 persen. Bayangkan Indonesia 3,55 persen. Mereka mengatakan bahwa harga-harga energi tidak di absorb sehingga pass through langsung naik ke atas. Harga-harga pangan meningkat, kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI dengan Menteri Keuangan RI, Selasa (7/6/2022).

Saat berbincang dengan Mentkeu Mesir, sami mawon. Ceritanya kelabu. Sri Mulyani mengatakan, pemerintah Mesir mengalami kenaikan yang sangat ekstrem, terutama dari harga gandum (wheat) dan minyak naik, padahal Mesir adalah negeri kaya gas alam. Alhasil, subsidi BBM di Mesir melonjak tajam.

“Untuk energi mereka masih absorb sehingga mereka masih jual dalam hal itu BBM-nya kira-kira sama dengan Indonesia namun subsidinya melonjak tinggi sekali. Defisit dalam APBN di Mesir di atas 6 persen. Kita sekarang di 4,7 persen, jelas Sri Mulyani.


https://www.inilah.com/ketimbang-galau-dengan-turki-dan-mesir-ekonom-sarankan-smi-belajar

Sumber: https://www.inilah.com/ketimbang-galau-dengan-turki-dan-mesir-ekonom-sarankan-smi-belajar
Tokoh





Graph

Extracted

persons Bhima Yudhistira, Sri Mulyani Indrawati,
ministries DPD, DPD RI, Kemenkeu,
topics APBN, Listrik, Subsisdi BBM,
nations Indonesia, Mesir, Turki,
places DKI Jakarta,