TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan laba BUMN pada 2021 sebesar Rp 126 triliun. Nilai itu meningkatkan dari 2020 yang Rp 13 triliun.

Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa, kata Erick dalam keterangan tertulis Selasa, 7 Mei 2022.

Peningkatan laba BUMN itu, kata dia, didorong oleh segala efisiensi dan perbaikan model bisnis. Adapun Erick melakukan konsolidasi dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN.

Adapun, kata Erick, total pendapatan BUMN Rp 1.983 triliun pada 2021 atau setara 99 persen dari pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN

Dia mengatakan perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Erick menyampaikan total pajak, dividen, dan Penerimaan Negera Bukan Pajak atau PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp 371 triliun.

Adapun Erick mengatakan vapaian Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja BUMN menuai apresiasi dari Komisi VI DPR. Salah satu anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam menyebut apa yang dilakukan Erick tidak mudah, terlebih di tengah tantangan akibat pandemi. Namun, ucap Anam, mantan Presiden Inter Milan itu berhasil melampaui sejumlah target yang dicanangkan.

Kami sampaikan apresiasi atas kinerja 2021, catatan yang kami terima dividen sudah melampaui target, dari Rp 35 triliun sudah tercapai Rp 41 triliun. Ini kerja yang tidak mudah, tapi berhasil dilakukan, ucap Anam.

Pujian juga datang dari anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade. Menurut Andre, Erick berhasil mencatatkan sejarah dengan laporan keuangan BUMN yang terkonsolidasi.

Apresiasi laporan keuangan konsolidasi yang Pak Erick paparkan. Ini pertama dalam sejarah, Kementerian BUMN mampu melakukan konsolidasi. Ini perlu kita apresiasi, kata Andre.

HENDARTYO HANGGI

Baca:

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini