CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Mobil ambulans milik desa masih kesulitan membawa jenazah warga yang meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Kabupaten Cianjur.

Alasannya, mobil ambulans milik desa dinilai bukan mobil jenazah.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi, berdasarkan laporan dari sopir ambulans desa.

“Saya mendapatkan laporan dari sopir ambulans desa, kalau mereka tidak bisa bawa jenazah warga dari RSUD Sayang, terang Hendi pada Ayobandung.com, Selasa 7 Juni 2022.

Hendi mengatakan, sebelumnya kan sudah ada kesepakatan antara Apdesi Cianjur dengan RSUD Sayang dengan memperbolehkan lagi membawa jenazah dari rumah sakit.

“Waktu itu kan aksi protes karena sempat tidak diperbolehkan membawa jenazah, tapi berdasarkan kesepakatan, jadi boleh, tapi sekarang tidak bisa lagi, terangnya.

Baca Juga: Ribuan Tenaga Honorer Bakal Dihapus, Pemda KBB Terancam Kekurangan Pegawai

Dampak yang dirasakan dengan pelarangan mobil ambulans desa, pihak desa disalahkan karena dianggap tidak mau membawa jenazah warganya sendiri.

Warga harus membayar dengan besaran tertentu kalau membawa jenazah menggunakan mobil jenazah rumah sakit. Tentu saja warga keberatan, apalagi untuk mereka yang berekonomi kurang mampu.