Bila melihat tren pemulihan saat ini, pemerintah optimis perekonomian Tanah Air di tahun 2022 meningkat. Pada Q1-2022, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,01% (yoy), lebih baik dibanding sejumlah negara lainnya seperti Tiongkok, Singapura, Korsel, Jerman, dan Amerika Serikat.

“Untuk memastikan pemulihan ekonomi dapat terus berlanjut di tahun ini, pemerintah kembali menjalankan Program PEN yang diarahkan untuk jobs-stimulating recovery dengan total anggaran Rp 455,62 triliun, kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/6).

Hingga akhir Mei 2022 lalu, alokasi tersebut telah dapat terealisasi hingga Rp 90,80 triliun yang utamanya digunakan untuk perlindungan masyarakat.

Sebagai salah satu Program PEN, Kartu Prakerja bertujuan meningkatan skill pekerja dan memberikan keamanan finansial. Kartu Prakerja telah diberikan kepada 11,4 juta penerima di tahun 2020-2021 dan di tahun 2022 ini telah tersalurkan kepada 1,06 juta penerima.

Keberadaan UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia juga telah memberi kontribusi positif. Dari sekitar 64,2 juta usaha tercatat memberi kontribusi 60,51% terhadap PDB atau senilai Rp 9.580 triliun.

Dengan kontribusi tersebut, pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem UMKM terutama melalui Digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM.

“Dengan berbagai kebijakan tersebut, pemerintah optimis tahun 2022 ekonomi Indonesia akan dapat tumbuh mencapai 5,2%, lanjut Menko Airlangga.