Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dedi Supandi, mengatakan kerja sama dilakukan usai mendapat data penambahan warga miskin karena terdampak pandemi covid-19. Atas hal tersebut, Dedi mengimbau sekolah swasta turut membantu pemerintah guna mengantisipasi peningkatan jumlah anak putus sekolah akibat ekonomi.
Hasilnya, alhamdulillah setelah dilakukan langkah- langkah, ada sekitar 21 yayasan se-Bandung dan Cimahi yang berkomitmen kepada kami siap menggratiskan (biaya pendidikan) bagi warga miskin. Jadi kalau kita hitung dari 21 sekolah yayasan swasta, sekitar 748 siswa dari sekolah swasta mereka siap untuk menerima warga miskin, ujar Dedi, di SMAN 20 Bandung, Senin, 6 Juni 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Kepala Sekolah Terlibat Jual Beli Kursi PPDB Akan Dicopot
Ia menuturkan, peran serta sekolah swasta dalam PPDB sudah terjadi sejak tahun 2021. Saat itu, sekolah swasta turut andil dalam PPDB karena menjadi salah satu pilihan calon siswa untuk memilih selain sekolah negeri.
Ini bagian kita membuka inovasi, bekerja sama dengan yayasan-yayasan yang ada di Bandung dan Cimahi. Kita lakukan langkah-langkah imbauan kepada yayasan sekolah swasta agar mereka turut membantu warga miskin, sahutnya.
Ia berharap, dengan kerja sama tersebut bisa meminimalisasi angka putus sekolah karena kondisi ekonomi. PPDB tahun ini pun Disdik Jabar menyediakan kuota 704.000 kursi setingkat SMA.
Kalau untuk lulusan SMP, MTs dan sederajat di Jabar pada tahun ini sebanyak 774.800 orang. Mungkin ada yang ke pesantren dan sebagainya. Nah salah satu cara untuk mengantisipasi agar tidak ada yang putus sekolah, kita kerja sama dengan yayasan, seperti Yayasan Pasundan, ungkapnya.
(MEL)