Dikritik, Langkah Partai Penguasa India Selesaikan Kasus Penistaan Nabi Muhammad

  • 06 Juni 2022 14:04:02
  • Views: 5

TEMPO.CO, Jakarta -Tokoh senior Partai Kongres, Jairam Ramesh, mengkritik keputusan partai penguasa di India, Partai Bharatiya Janata, dalam menangani kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh dua anggotanya.

Sebelumnya, BJP menangguhkan juru bicara BJP Nupur Sharma dan memecat pemimpin BJP Delhi Naveen Kumar Jindal atas komentarnya yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Ramesh menganggap, BJP tidak bisa membodohi siapapun dengan memainkan taktik kawan-lawan dalam kasus ini.

BJP mengeluarkan salah satu dari orang-orangnya untuk membuat pernyataan yang menjengkelkan, dan kemudian bersikap moderat dengan menegur mereka, katanya kepada The Hindu seperti dikutip pada Senin, 6 Juni 2022.

Sekretaris Jenderal Komunikasi Kongres, Randeep Surjewala, dalam pernyataan panjangnya, juga mempertanyakan tindakan spontan yang diambil oleh BJP. Dia menilai langkah BJP telah diambil di bawah tekanan ancaman dari kekuatan eksternal.

Surjewala juga mengajukan pertanyaan tentang ketulusan BJP mengenai reaksi mereka terhadap Sharma. Dia menyoal apakah partai akan terus mendisiplinkan juru bicaranya untuk membuat pernyataan provokatif.

Akankah pembantaian massal terhadap etos Konstitusi kita berhenti? Apakah pertobatan oleh BJP dan kepemimpinannya mungkin? Sebuah pernyataan singkat oleh BJP tidak mungkin mengurangi separuh dari jutaan luka yang ditimbulkan pada moral orang India, katanya.

BJP pada Ahad lalu merilis sebuah pernyataan untuk memperjelas posisinya atas penistaan Nabi Muhammad. Melalui Sekretaris Jenderal Partai Arun Singh, BJP menyatakan sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun.

BJP juga menyatakan, sangat menghormati semua agama dan mengecam keras penghinaan terhadap identitas agama mana pun.

Menanggapi penagguhannya itu, Sharma mengklarifikasi soal penistaan Nabi Muhammad itu di Twitter. Menurutnya, apa yang dia ucapkan adalah tanggapan atas komentar yang dibuat tentang dewa Hindu.

Dilansir India Today, dalam debat TV tentang perselisihan Masjid Gyanvapi yang sedang berlangsung, Sharma diyakini telah mengatakan bahwa hal-hal tertentu dari kitab-kitab agama Islam dapat diejek oleh orang-orang.

Dia mengatakan itu setelah Muslim mengejek agama Hindu dan menyebut 'Shivling', yang diklaim telah ditemukan di dalam kompleks masjid sebagai air mancur.

Masalah penghinaan ini pertama kali dilaporkan oleh sebuah situs web di Kuwait dan kemudian diangkat oleh badan berita Arab lainnya.

Seperti diwartakan Hindustan Times, sebagian besar laporan merujuk pada “penghinaan kepada Nabi Muhammad dan istrinya. Beberapa laporan merujuk pada eskalasi kebencian terhadap Islam dan membandingkan masalah ini dengan Islamofobia di Barat.

Sharma menegaskan, tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan agama siapa pun. Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat, katanya, dikutip dari Reuters, Senin, 6 Juni 2022.

Pernyataan Sharma dan Jindal telah menuai protes dari kelompok Muslim. Sharma bahkan dilaporkan, karena dianggap telah menyakiti sentimen agama di Hyderabad, Pune dan Mumbai.

Kekerasan pecah pada Jumat, 3 Juni 2022, di Kanpur, Uttar Pradesh setelah sebuah organisasi Muslim menyerukan untuk menutup toko-toko di Pasar Parade atas pernyataan yang dibuat oleh Sharma. Sedikitnya 40 orang, termasuk 20 personel polisi, terluka dalam bentrokan tersebut, kata polisi.

Tidak hanya di dalam negeri, komentar jubir partai penguasa India yang dianggap menghina Nabi Muhammad, juga memicu kecaman dari beberapa negara Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait. 

Baca juga: Partai Berkuasa India Tangguhkan Jubir karena Hina Nabi Muhammad

SUMBER: THE HINDU | HINDUSTAN TIMES | INDIA TODAY


https://dunia.tempo.co/read/1598859/dikritik-langkah-partai-penguasa-india-selesaikan-kasus-penistaan-nabi-muhammad

Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1598859/dikritik-langkah-partai-penguasa-india-selesaikan-kasus-penistaan-nabi-muhammad
Tokoh



Graph

Extracted

persons Muhammad,
companies ADA, Hindustan Times, Reuters, Twitter,
ministries Polisi,
religions Hindu, Islam,
nations Arab Saudi, India, Kuwait, Qatar,
places DKI Jakarta,