Pasuruan (beritajatim.com) – Harga cabai di Kota Pasuruan terus mengalami kenaikan. Bahkan tingkat kenaikan mencapai tiga kali lipat.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Dari informasi yang dihimpun, harga cabai rawit di Pasar Besar Kota Pasuruan telah tembus Rp100 ribu per Kilogram. Sedangkan harga cabai merah mencapai Rp60 ribu per Kg.

Naiknya harga komoditas cabai ini diiringi dengan berkurangnya pasokan cabai dari petani. Bukannya untung, omset para pedagang sayur anjlok cukup tajam.

Salah satu pedagag sayur, Muslihah, mengungkapkan sebelumnya dia bisa mendapat pasokan 50 Kg cabai. Tetapi karena banyak cabai petani yang rusak, dia cuma bisa dapat 10 hingga 20 kg saja.

Kondisi ini  berpengaruh pada pendapatan Muslihah. Dia mengalami penurunan omset lebih dari 50 persen.

“Omsetnya turun 50 persen dari sebelumnya, pembelinya juga berkurang. Sehari kadang biasa dapat Rp2 juta, sekarang cuma Rp1 juta, itu pun kalau dapat, ujar Muslihah.

Hal serupa juga dialami oleh pedagang lain, Sunie. Dia mengaku bulan-bulan sebelumnya bisa mendapat stok cabai hingga 3 kwintal.

Karena saking sulitnya mencari stok cabai dari petani, saat ini dia cuma bisa dapat 50 kg. Omsetnya pun turun drastis hingga 80 persen.

“Sekarang dapat Rp100 ribu saja sudah untung-untungan. Dulu padahal sehari bisa dapat Rp500 ribu, ungkapnya.

Para pedagang menyebut kenaikan harga cabai ini biasanya akan terus terjadi hingga jelang Iduladha. Mereka berharap ada solusi dari pemerintah setempat untuk bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran. (ada/beq)