Journal: Paylater, Jerat Utang yang Bikin Candu

  • 06 Juni 2022 00:48:36
  • Views: 7

Liputan6.com, Jakarta - Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Rahmani, bukan nama sebenarnya, jika kehidupannya beberapa tahun lalu sempat bergantung kepada paylater. Sambil tertawa dia bercerita bagaimana awalnya bisa ketergantungan menggunakan paylater.

Awalnya dia hanya mencoba satu akun di e-commerce untuk traveling. Semua perjalanannya dibayarkan menggunakan paylater, mulai transportasi hingga penginapan. Bahkan pembayarannya dilakukan secara cicil mulai dari tiga hingga enam bulan. Dia menganggap hal itu tidak akan memperberat cicilan dia setiap bulannya.

Misal itu tiket pesawat pulang pergi terus ditambah hotel. Biasanya cicilannya dibuat beda, misal tiket enam bulan dan hotel tiga bulan karena ini bisa barengan, kata Rahmani kepada Liputan6.com.

Cicilan tiket pesawat belum lunas dia pernah melakukan staycation di luar kota melalui e-commerce yang sama dan dengan sistem pembayaran beli sekarang bayar nanti. Langkah itu dilakukan semata-mata untuk menaikan limit penggunaan. Akhirnya, sisa gaji bulanannya pun hanya cukup untuk transportasi dan makan siang dari rumahnya di daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ke Jakarta Selatan.

Untuk kebutuhan sehari-hari di rumah, Rahmani juga menggantungkan hidupnya dengan e-commerce lain yang menawarkan paylater. Menurut dia, berdasarkan pengalaman penggunaan paylater itu praktis dan mempermudah asal dengan perhitungan yang matang serta sesuai dengan penghasilan yang dimiliki.

Jadi sempat terjerat pinjaman online (pinjol) juga buat nutup cicilan paylater di dua e-commerce. Tapi sekarang udah aman sih enggak membludak kaya dulu dan masih menggunakan paylater dengan perencanaan yang lebih baik, Rahmani menandaskan.

Pengguna lainnya, Michico Tambunan memiliki alasan tersendiri menggunakan Paylater. Dia mengaku Paylater membantunya untuk memenuhi beberapa kebutuhannya sehari-hari di rumah. Bukan karena tak ada uang, pegawai swasta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan itu memilih untuk memutarkan gajinya untuk menghindari ada kebutuhan mendesak sebelum gajian tiba.

Biasanya pengeluaran paylater Michico tidak lebih 7 persen dari gaji bulanan yang diterimanya. Keperluan yang seringkali dibelinya yaitu beberapa kebutuhan dapur dan sejumlah produk perawatan kulit.

Paylater itu sebuah teknologi yang sangat memudahkan untuk memenuhi kebutuhan gue sehari-hari. Kenapa, karena ada kebutuhan yang enggak mungkin bisa kita beli pakai gaji, mengingat kita enggak tahu ke depannya akan ada darurat kah atau kebutuhan kebutuhan kita enggak bisa prediksi, kata dia kepada Liputan6.com.

Kendati begitu, dia menegaskan tak pernah menggunakan paylater untuk pembelian barang pribadi yang dianggap memiliki harga yang lumayan mahal. Biasanya dia memilih untuk menggunakan uang pribadinya dengan menabung. Michico juga mengaku selalu membayarkan tagihan paylater beberapa hari dari jatuh tempo yang ditetapkan.

Selain itu dia menyatakan hanya mengandalkan satu paylater di salah satu e-commerce terkenal di Indonesia. Jadi cukup pakai satu paylater aja karena udah percaya saya e-commerce yang ini, hitungan pembayaran di awal sesuai dengan tagihan dan balik ke limitnya juga sama, jelas Michico.

Sementara itu, Fauziah karyawan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku menggunakan paylater karena awalnya mengincar sejumlah diskon atau potongan harga makanan pada salah satu aplikasi. Dia tertarik karena postingan dari teman-temannya di media sosial.

Menurut dia, hal tersebut mempermudah dan menguntungkan ketika harga yang didapat lebih murah. Yakni mendapatkan harga yang murah tanpa harus keluar kantor menuju toko atau outlet terdekat.

Jadi waktu awal-awal itu banyak diskon meskipun harus memakai minimal pembelanjaan. Jadi seringnya beli bareng-bareng sama teman kantor jadi lebih murah dan besok bisa buat beli makanan yang lain, kata Fauziah kepada Liputan6.com.

Belanja online dengan fasilitas paylater kian populer. Tapi kalau tak bijak, penggunanya bisa terjerat dalam utang tak berkesudahan. Simak pendapat perencana keuangan, Safir Senduk, tentang tiga Akesalahan yang harus dihindari ketika menggunakan payl...


https://www.liputan6.com/news/read/4979160/journal-paylater-jerat-utang-yang-bikin-candu

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4979160/journal-paylater-jerat-utang-yang-bikin-candu
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
topics e-commerce,
products Pinjol,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT,
cities Bekasi, Pasar Minggu,