Bebani Rakyat, Gerindra Minta Kenaikan Tarif Naik Candi Borobudur Rp 750 Ribu Ditinjau Ulang

  • 05 Juni 2022 23:06:44
  • Views: 16


Sementara untuk wisata mancanegara dikenakan tarif 100 dolar AS. Khusus untuk pelajar dikenakan tarif hanya 5 ribu rupiah.
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi mengatakan, kenaikan tarif wisata ke wilayah candi senilai Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal itu sangat membebani perekonomian rakyat. Keputusan itu juga dinilai tidak sejalan dengan prinsip pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Prasetyo Hadi menyarankan agar pemerintah segera meninjau ulang rencana menaikan tarif wisata ke area Candi Borobudur.

Menurutnya, selain karena kenaikan harga sangat membebani wisatawan, kebijakan ini tidak sejalan dengan prinsip pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

Kondisi perekonomian rakyat saat ini sedang berupaya pulih dan bangkit dari keterpurukan, sehingga tidak tepat apabila ada kebijakan yang justru dapat menghambat kehendak-kehendak itu, demikian kata Prasetyo Hadi, Minggu (5/6).

Legislator Partai Gerindra ini menilai, kurang tepat apabila kenaikan tarif wisata ke area Candi Borobudur sebagai upaya menjaga kelestarian situs bersejarah ini.

Menurut Prasetyo Hadi, ada cara-cara yang lebih logis untuk menjaga kedisiplinan turis selama berada di area wisata agar kelestarian candi tetap terjaga dengan baik.


Kurang tepat apabila Pak Luhut menilai kenaikan harga ini sebagai langkah pelestarian candi. Ada cara-cara yang lebih logis, pungkas Prasetyo Hadi.

https://politik.rmol.id/read/2022/06/05/535995/bebani-rakyat-gerindra-minta-kenaikan-tarif-naik-candi-borobudur-rp-750-ribu-ditinjau-ulang

Sumber: https://politik.rmol.id/read/2022/06/05/535995/bebani-rakyat-gerindra-minta-kenaikan-tarif-naik-candi-borobudur-rp-750-ribu-ditinjau-ulang
Tokoh



Graph

Extracted

persons Luhut Binsar Panjaitan,
companies ADA,
ministries DPR RI, Fraksi Gerindra,
parties Gerindra,
topics Pemulihan Ekonomi Nasional,
fasums Borobudur,
products dolar AS,
places rupiah,
cases covid-19,