Banyak Partai Baru Sibuk Mencari Dukungan Rakyat

  • 05 Juni 2022 07:02:43
  • Views: 20

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2024 tak hanya diramaikan partai politik (parpol) lawas, tapi juga parpol baru. Bahkan, 6 parpol baru diisi oleh para politikus lama.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat 75 parpol berbadan hukum yang memiliki tiket untuk mendaftar sebagai parpol peserta Pemilu 2024. Bahkan, enam parpol baru diisi oleh politikus muka lama.

“Kami akan memastikan lagi data terakhir sebelum dimulai pendaftaran, ujar Ketua KPU Hasyim Asy’ari di Gedung KPU Jakarta, belum lama ini.

Hasyim menjelaskan, KPU te­lah menetapkan hari dan tanggal pemungutan suara untuk Pemilu 2024. Yakni, Rabu, 14 Februari 2024. Sementara pendaftaran parpol akan dilangsungkan 1 Agustus-14 Desember 2022.

“KPU akan mengundang beberapa partai secara berkala untuk melakukan sosialisasi, kira-kira bagaimana tahapan kegiatan proses pendaftaran parpol, kata dia.

Enam partai baru yang diisi politikus lawas adalah:

Berita Terkait : Awas, Pancasila Dirongrong

1. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Partai yang didirikan oleh sejumlah pengikut mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pada 2021. Di antaranya mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, eks pengurus Demokrat Ian Zulfikar, aktivis HMI Asral Hardi, wartawan dan fotografer Bobby Triadi.

2. Partai Ummat. Partai yang didirikan oleh Amien Rais ini mengklaim sudah ada 99 orang pendiri Partai Ummat yang me­wakili 34 Provinsi.

3. Partai Pelita. Partai yang didirikan mantan Ketua PP Muhammadiyah ini Din Syamsuddin ini baru saja mendapat Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.

4. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora). Partai yang diinisiasi eks politisi PKS seperti Anis Matta sebagai ketua umum, Fahri Hamzah sebagai wakil ket­ua umum, dan Mahfudz Siddiq sebagai Sekjen baru mendapat SK Kemenkumham pada Rabu, 20 Mei 2022.

5. Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). Partai yang mendapat Surat Keputusan Pengesahan sebagai partai politik dari Kemenkum HAM pada Desember 2020 ini diprakarsai oleh mantan aktivis sekaligus Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD), yakni Agus Jobo.

6. Partai Rakyat. Partai yang mendapat SK dari Kemenkumham pada tahun 2021 diketuai oleh Arvindo Noviar. Sebelumnya, partai ini pernah mendaftar Pemilu 2019, tetapi tidak lolos verifikasi putusan Bawaslu.

 

Berita Terkait : Minat Beli Apartemen di Jakarta Selatan Terus Meningkat

“Mendekati Pemilu 2024 banyak partai baru yang ber­munculan dan sedang sibuk mencari dukungan rakyat, ujar @Roasolo2.

Akun @prawirasubarjah menyarankan parpol baru. Kata dia, bila ingin mencari dukungan rakyat, sebaiknya jangan bicara yang membuat antipati kaum Muslim. Dia mengingatkan, pemilih mayoritas di republik ini adalah muslim.

“Carilah topik yang mengesankan dengan kosa kata yang baik dan jangan bicara kalau bukan ahlinya, saran dia.

Akun @omlimping mengingatkan publik agar melihat dan mempertimbangkan gagasan parpol yang baru muncul. Dia pun berharap parliament thresh­old dihapuskan demi keadilan dan demokrasi.

“Supaya parpol nggak bisa bersekongkol jahat, kata dia.

Akun @dukun_politik2 mengatakan, selama partai baru berhasil merumuskan ceruk pasarnya, maka awal sukses sudah diraih. Sehingga, parpol tersebut inggal merumuskan strategi untuk merebut hati para pemilih.

Berita Terkait : Presiden All Out Dukung Persiapan Pemilu 2024, Pengamat: Apresiasi Untuk Jokowi Dan KPU

“Pesimis partai yang baru muncul itu akan berumur pan­jang. Biasanya banyak partai baru yang lolos verifikasi saat pemilu hasilnya cuma nol koma sama pemilu berlangsung, kata @Udin6515.

“Partai baru tapi nggak tahu gimana cari suara di pemi­lu. Hadeuh alamat baru mun­cul terus tenggelam, ujar @KangAR7570.

Akun @Wisang4321 mengungkapkan, banyak partai baru yang muncul tapi isinya orang-orang lama atau kedaluwarsa. Ujung-ujungnya, hanya meng­habiskan uang rakyat. “Nanti nggak puas bikin parpol baru lagi, kata dia.

Akun @anaswongkamfung menyambung. Dia bilang, parpol yang menginginkan kekuasaan butuh duit, dan mempertahankan kekuasaan juga butuh duit. Sehingga, duitlah pangkal utama kaum politisi, baik di parlemen maupun di kekuasaan.Mereka lebih pro cukong daripada rakyat, tudingnya.

Senada dilontarkan @PakJenggot. Kata dia, kebanyakan parpol sudah bergeser orientasi. Kata dia, dari yang seharusnya menjadi wadah tempat buat mencari wakil-wakil rakyat, bergeser jadi tempat buat men­cari rejeki nomplok.


https://rm.id/baca-berita/nasional/127123/persiapan-pemilu-2024-banyak-partai-baru-sibuk-mencari-dukungan-rakyat
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/127123/persiapan-pemilu-2024-banyak-partai-baru-sibuk-mencari-dukungan-rakyat
Tokoh

















Graph

Extracted

persons Amien Rais, Anas Urbaningrum, Din Syamsuddin, Fahri Hamzah, joko widodo, Mahfudz Siddiq, Muhammad Anis Matta, Syamsuddin,
companies ADA,
ministries Bawaslu, DPR RI, Fraksi Demokrat, Kemenkum HAM, KPU,
organizations HMI, Muhammadiyah,
religions Islam,
parties Demokrat, Gelora, Pelita, PKS, Ummat,
topics Pemilu 2024,
events Pemilu 2019,
products Pancasila,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cases HAM,