TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengoperasikan tujuh pesawat untuk mengangkut jemaah haji menuju Tanah Suci. Tujuh armada tersebut merupakan pesawat berbadan lebar atau wide body.

Garuda Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan penerbangan haji yang aman dan nyaman bagi para jemaah, terlebih ini merupakan perjalanan yang telah dinantikan selama lebih dari 2 tahun, kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Sabtu, 4 Juni 2022, dalam keterangan tertulis.

Tujuh armada yang dioperasikan perusahaan maskapai pelat merah untuk penerbangan haji ini memiliki tipe yang berbeda-beda. Empat di antaranya merupakan pesawat Boeing 777-300ER. Kemudian, satu pesawat adalah Airbus 330-300 dan dua pesawat lainnya Airbus 330-900 Neo.

Adapun pengangkutan jamaah terbagi menjadi dua fase. Fase keberangkatan akan berlangsung pada 4 Juni sampai 3 Juli 2022. Sedangkan fase kepulangan yang akan berlangsung pada 16 Juli sampai 14 Agustus 2022. 

Hari ini, maskapai penerbangan ekor biru itu telah menerbangkan gelombang pertama Jemaah haji. Jamaah berangkat menuju Madinah dari tiga embarkasi, yaitu dari Jakarta, Solo, dan Padang.

Untuk kloter pertama, Garuda Indonesia mengangkut 1.506 penumpang. Sedangkan secara keseluruhan, pesawat emiten berkode GIAA itu akan melayani 47.915 orang.

Seluruh jemaah haji bakal dibagi menjadi 128 kelompok terbang. Kelompok itu diklasifikasikan beradasarkan asal keberangkatan dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh (2.023 jamaah), Medan (3842 jamaah), Padang (2.885 jamaah), Jakarta (9.228 jamaah), Solo (15.477 jamaah), Banjarmasin (2.507 jamaah), Balikpapan (2.639 jamaah), Makassar (7236 jamaah), dan Lombok (2.078 jamaah). 

“Kami akan terus memantau kesiapan operasional penerbangan haji tahun ini melalui koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan otoritas terkait, kata Irfan.

Baca juga: Perdana, Garuda Terbangkan 1.506 Jemaah Haji ke Madinah Hari Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.