Terungkap Kemarahan Kakak Yusril Sebelum Angkat Kaki dari PBB

  • 04 Juni 2022 07:24:43
  • Views: 16

Jakarta -

Yuslih Ihza Mahendra, kakak Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra pindah ke Partai Demokrat. Terungkap Yuslih sempat marah sebelum angkat kaki dari PBB.

Awalnya Yuslih mengungkap dirinya sudah resmi memiliki kartu tanda anggota (KTA) Partai Demokrat dan sudah bertemu dengan beberapa petinggi Partai Demokrat, salah satunya Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief. Dia mengaku diterima dengan baik oleh Demokrat.

Saya kan sudah punya KTA, sudah resmi kan sekalian saya melapor kenalan dengan bapak bapak di DPP saya datang sendiri di situ, kantor di Jakarta Utara. Iya jadi saya itu sampai di resepsionis lapor dari Bangka Belitung, kenalkan diri saya berniat mau ketemu orang DPP siapa aja yang ada di sini, sekalian mau sowan. Katanya 'oke tunggu di sini'. Terus ada yang melapor ke atas terus disuruh ke ruang bappilu, ada 6 orang 7 orang kita ngobrol-ngobrol sebentar. Saya senang diterima baik, direspons, kata Yuslih saat dihubungi detikcom, Kamis (2/6/2022).

Yuslih lantas sempat bercerita kepada para kader Demokrat terkait rekam jejaknya yang sudah beberapa kali menjadi anggota dewan di Bangka Belitung sampai menjadi Bupati Bangka Belitung mengalahkan adik Ahok. Yuslih menekankan keputusan pindah partai itu merupakan pilihan pribadinya.

Pada intinya saya ke sini ini kan hidup itu pilihan, pilihan saya, saya itu lah mudah-mudahan bisa membesarkan partai Demokrat ke depannya. Ya sebetulnya (motivasi) samalah untuk tetap membesarkan partai, untuk kebesaran partai, saya bilang dengan kehadiran saya di Belitung kan cuma 1 orang kursi, di Belitung Timur cuma 1 kursi juga, kalau di provinsi kalau nggak salah ada 5, mudah-mudahan bisa 6 ke depannya, ucapnya.

Selain itu, Yuslih mengungkap ada kekecewaan terhadap PBB. Namun dia tidak menjelaskan rinci apa yang membuat dirinya kecewa.

Sebetulnya gimana ya, saya juga adalah semacam kekecewaan juga, jadi saya cobalah saya berkiprah di anu (partai) yang lain kalau masih bisa, dan saya kira itu pun bukan lagi hal yang sakral, bukan hal keramat, orang pindah partai kan boleh saja, ini kan demokratis, ujar dia.

Lebih lanjut, Yuslih tidak menampik adanya pembicaraan negatif terkait keputusannya pindah ke Demokrat. Dia menegaskan dirinya juga sudah berusaha membesarkan PBB sebelum memutuskan pergi.

Orang ada bilang pernah dibesarkan partai terus pindah ke partai lain, meninggalkan partainya, sekarang lupa dengan partainya. Kalau saya tidak seperti itu, saya melihat dari 2 sisi, pertama betul dia dibesarkan partai, tapi dia pernah membesarkan partai di masanya, di zamannya, benar kan? Saya 2 kali anggota dewan di provinsi, cuma saya yang duduk di sana, nggak ada lagi, mana berkibar PBB, cuma karena saya aja berkibar. Jadi bupati itu saya juga, jelas dia.

Jadi bagaimanapun juga jangan sebelah mata melihat, dibesarkan partai, lalu meninggalkan partai artinya, kurang bagus lah, tidak, yang positif juga, lanjutnya.

Yuslih berharap hubungannya dengan Yusril bisa baik-baik saja meski memutuskan pindah. Dia menekankan lagi pindah partai bukanlah hal yang sakral.

Ya bagaimanapun kita sudah sama tua lah, ya kan, saya kira apa lah artinya persoalan begini hanya sesaat, nggak apa, boleh-boleh saja. Ini bukan hal yang sakral, jadi mudah-mudahan aja nggak apa, tutur dia.

Bagaimana kemarahan Yuslih? Baca halaman selanjutnya.


https://news.detik.com/berita/d-6109729/terungkap-kemarahan-kakak-yusril-sebelum-angkat-kaki-dari-pbb

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6109729/terungkap-kemarahan-kakak-yusril-sebelum-angkat-kaki-dari-pbb
Tokoh







Graph