NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM  -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat, Sonya Fatmala turun tangan melakukan pendampingan terhadap bocah SD korban pencabulan oleh 4 orang predator seks. 

Sonya Fatmala telah mendatangkan tim psikolog untuk membantu memulihkan trauma yang dialami korban. Pasalnya, sang anak kerap merasa terganggu apalagi berada di keramaian atau bertemu laki-laki tak dikenal. 

Jadi memang ada gangguan psikologis yang terjadi pada anak tersebut, sehingga kalau melihat laki-laki atau keramaian itu ada hal yang mengganggu terhadap dirinya, kata Sonya, Jumat, 3 Juni 2022. 

Sonya menurutkan dirinya telah bertemu langsung dengan pihak keluarga dan mencoba menghibur agar tetap tegar menghadapi masalah tersebut. 

Yang penting kami memastikan kepada keluaga bahwa saat ini pelaku sudah dalam pengamanan hukum, ujarnya. 

Baca Juga: Soal Konvoi Kelompok Khilafatul Muslimin, Pemkot Cimahi Minta Warga Jaga Kondusivitas

Ia menegaskan, pihaknya melalui program Geprak bakal berkolaborasi dengan lembaga hukum dan pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan psikolog, termasuk pihak lainnya untuk memberikan pendampingan untuk pemulihan.

Untuk sementara ini pendampingan kepada anaknya saja karena yang terdampak hanya anaknya saja. Sementara, kedua orang tuanya alhamdulillah baik-baik saja, tegasnya.

Saat ini, empat orang predator seks tersebut telah diringkus aparat kepolisian. Berdasarkan hasil pemeriksaan, aksi pencabulan terhadap bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu dilakukan sejak korban masih duduk di bangku kelas 1 SD hingga 6 SD.