Real Madrid juara Liga Champions (Foto: Goal)

Madrid, Jurnas.com - Real Madrid mengikuti langkah Liverpool, memprotes UEFA terkait kisruh yang terjadi sebelum kick-off final Liga Champions pekan lalu, di stadion Stade de France, Paris, Prancis.

Kick-off final Liga Champions tertunda selama 30 menit, akibat banyak pendukung yang belum memasuki stadion. Di luar, para pemegang tiket tertahan, dan beberapa di antaranya baik fans Liverpool maupun Madrid, mengalami insiden pencurian dan perebutan paksa tiket masuk.

Oleh karena itu, Los Blancos mengajukan sejumlah tuntutan, di antaranya mempertanyakan pertimbangan UEFA menunjuk Paris sebagai tuan rumah final Liga Champions.

Kami ingin tahu apa alasan yang melatarbelakangi penetapan tempat final, dan kriteria apa yang dipertimbangkan dengan mempertimbangkan apa yang terjadi hari itu, kata Madrid dalam keterangan resminya pada Jumat (3/6) dikutip dari Mirror.

Demikian pula, kami meminta jawaban dan penjelasan yang menentukan siapa yang bertanggung jawab membuat para penggemar tidak berdaya, imbuhnya.

Kami memahami bahwa apa yang seharusnya menjadi perayaan sepak bola yang hebat untuk semua penggemar yang menghadiri pertandingan, berubah menjadi peristiwa yang tidak menguntungkan yang telah menyebabkan kemarahan yang mendalam di seluruh dunia.

Seperti yang terlihat jelas dalam gambar-gambar terbuka yang ditawarkan oleh media, banyak dari para penggemar diserang, dilecehkan, dan dirampok dengan kejam. Beberapa peristiwa yang juga terjadi ketika mereka mengemudikan mobil atau bus mereka karena mengkhawatirkan integritas fisik mereka. Beberapa di antaranya mereka bahkan harus bermalam di rumah sakit karena luka yang diterima.

Pernyataan Real muncul setelah dua menteri Prancis, Gerald Darminin dan Amelie Oudea-Castera, ngotot menyalahkan penggemar atas masalah tersebut. Keduanya menyebut banyak fans Liverpool memegang `tiket palsu`.