JAKARTA, iNews.id - 2nd Chance adalah sebuah grup berisikan empat orang personil besutan dari ajang bergengsi X-Factor Indonesia Season 3 yang berhasil menempati posisi juara kedua di grand final X-Factor Indonesia. Anggotanya terdiri dari Caecilia Werdi, Thomas Boly, Allan Anderson dan Febrian Ihsan yang disatukan dalam sebuah grup secara mendadak oleh dewan juri X-Factor Season 3.

Para member 2nd Chance mengungkapkan sebuah fakta bahwa dulunya mereka adalah peserta X-Factor yang mengikuti audisi sebagai finalis di masing-masing kategori. Namun sayangnya, mereka hampir saja menelan pil pahit karena gagal di kategori masing-masing sampai pada akhirnya mereka disatukan di sebuah grup bernama 2nd Chance dan maju bersama dengan kompetitor lainnya di bawah bimbingan Ariel Noah sebagai mentor mereka. 

Disatukan dalam sebuah grup secara mendadak tentu membuat mereka harus berhadapan dengan kondisi yang membingungkan. Berbagai perbedaan seperti budaya, style, genre, serta karakter suara menjadi pokok masalah yang harus mereka atasi untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Untuk mengatasi kebingungan yang ada, akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan bersama dan mengeksplorasi kesukaan masing-masing untuk memahami karakter tiap personil.

Referensi yang berbeda tentunya membuat mereka tak jarang untuk beradu mulut dan mendebat satu sama lain. Untungnya, mereka berhasil menemukan jalan tengah dengan cara mencoba untuk menerima apapun karakter dan kebiasaan masing-masing individu dan menjadikan perbedaan pendapat sebagai hal yang wajar. Bahkan, Caecilia Werdi , sebagai satu-satunya personil perempuan mengungkapkan bahwa dia bisa beradaptasi dengan ketiga anggota lainnya melalui komunikasi yang intens dengan merundingkan akar mana yang bisa menyatukan mereka. Lewat sini lah mereka menemukan fakta unik bahwa perbedaan karakter suara adalah salah satu keuntungan yang bisa manfaatkan dan menemukan kesamaan pada genre Pop R&B sebagai genre mereka. 

Mendapat posisi kedua di ajang kompetisi musik bergengsi X-Factor Season 3 nyatanya tak membuat keempat anggota 2nd Chance merasa menyesal ataupun menganggap bahwa hal tersebut adalah beban yang harus mereka tanggung. Justru mereka amat bersyukur dengan pencapaian yang telah mereka dapatkan hingga mampu berdiri di titik sejauh ini.

Kalau gue jujur udah kaya alhamdulillah juga udah sampai sini gitu. Karena ga nyangka juga soalnya kita udah pernah hampir pulang kan kak, ungkap salah satu personil 2nd Change. Udah sampai grand final aja kita udah bersyukur banget, tambah yang lain. 

Setelah keluar dengan menggaet posisi kedua di X-Factor Season 3, para personil 2nd Chance akhirnya melebarkan ranah karir mereka dengan mendebutkan single pertama bertajuk Jatuh Cinta Kedua di mana lagu ini menceritakan tentang seorang mantan yang datang kembali ke dalam kehidupan kita ketika kita sudah mempunyai pasangan baru.

Jatuh Cinta Kedua awalnya adalah lagu yang ditawarkan oleh Igo Pentury, juara Indonesian Idol 2010, kepada 2nd Chance untuk dinyanyikan oleh mereka di ujung acara panggung X-Factor Season 3 sebagai lagu kemenangan. Kemudian, lagu ini mereka arrange sendiri sampai pada akhirnya didapatkanlah hasil yang bisa dinikmati oleh para pendengar sekarang ini. 

Sebagai musisi dan pendatang baru di dunia hiburan, pastinya tiap personil 2nd Chance mempunyai dark side dan melewati masa-masa paling kelam di dalam hidup mereka, Alland sendiri mengungkapkan bahwa dia pernah mengalami depresi bahkan mempunyai pikiran untuk bunuh diri beberapa kali karena rasa depresi yang dideritanya itu mendominasi dan mengontrol dirinya untuk selalu memikirkan hal-hal yang buruk saja.

Namun, musik dan lagu yang dia tulis telah berhasil menyelamatkannya dari curamnya jurang yang siap melahapnya. Kok bisa, ya?

Yuk, dengarkan cerita Alland selengkapnya hanya di Live Podcast Porno Jumat, 3 Juni 2020 pukul 20:00 WIB. Selain itu, 2nd Chance bersama Onadio  juga akan membeberkan dark side yang dialami oleh ketiga member lainnya, loh. Download aplikasi RCTI+ di Google Play Store dan Apple App Store . 

Editor : Elvira Anna